KOMPAS.com - Masa depan Lewis Hamilton di dunia Formula 1 kini dikatakan bergantung kepada hasil penyelidikan insiden di GP Abu Dhabi yang membuatnya kehilangan gelar juara musim lalu.
Lewis Hamilton dikatakan banyak media Inggris kecewa dengan F1 setelah insiden di di balapan tersebut yang membuatnya kehilangan gelar ke Max Verstappen (Red Bull).
Kekecewaan Hamilton berputar di keputusan direktur balapan, Michael Masi, dalam menangani periode safety car jelang akhir balapan.
Bos Mercedes, Toto Wolff, mengutarakan bahwa sang juara dunia 7 kali tersebut kecewa dengan F1 dan ia dikatakan telah hilang kepercayaan dengan otoritas balapan tersebut.
Pihak Hamilton menginginkan FIA atau federasi otomobil internasional untuk mengambil tindakan terkait balapan pamungkas musim tersebut.
Baca juga: Kaleidoskop 2021: Rossi Pensiun, Verstappen Rebut Takhta Hamilton, hingga WSBK Mandalika
Berkat hasil yang menempatkan Hamilton di peringkat kedua tersebut, sang pebalap asal Inggris ini harus merelakan gelar juara ke Verstappen dengan perolehan poin 395,5 berbanding 387,5.
Presiden baru FIA, Mohammed Ben Sulayem, mengutarakan dirinya telah menghubungi Hamilton sejak ia diangkat menggantikan Jean Todt kurang dari sepekan setelah GP Au Dhabi tersebut.
"Saya pikir ia belum dalam posisi 100 persen untuk merespons sekarang ini," tutur Ben Sulayem akhir pekan lalu, seperti dikutip dari BBC.
"Kami tak menyalahkan dia dan mengerti posisinya."
FIA sendiri telah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa balapan di Abu Dhabi tersebut merusak imaji F1 dan menimbulkan kesalahpahaman dan reaksi luar biasa dari para tim, pebalap, dan fans.
Baca juga: Verstappen Juara F1 2021, Hamilton Legawa Usai Gagal Ukir Sejarah Baru
FIA telah berjanji untuk memberikan hasil penyelidikan mereka sebelum musim baru 2022.
Musim anyar akan dimulai dengan dua tes pramusim yang bergulir pada 23 Februari. Balapan pembuka musim bakal dilangsungkan di Bahrain pada 18-20 Maret.
Sementara, beberapa sumber BBC mengutarakan bahwa Mercedes tidak akan menindaklanjuti banding mereka terhadap hasil balapan Abu Dhabi.
Sebagai gantinya, Mercedes dikatakan mendapat jaminan kalau Michael Masi dan petinggi FIA Nikolas Tombaziz yang membawahi urusan balapan single seater tak akan menempati posisi mereka lagi untuk musim 2022.
Lewis Hamilton sendiri masih dikontrak hingga 2022 dan 2023 tetapi ada klaim kalau sang pebalap bisa saja pensiun apabila mengambil gelar juara dunia kedelapannya musim lalu.
Menurut The Times, kubu Mercedes masih yakin pebalap berusia 37 tahun tersebut akan tetap kembali musim depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.