KOMPAS.com - Petarung MMA asal Indonesia, Elipitua Siregar, siap menghadapi Robin Catalan dari Filipina pada ajang ONE: Heavy Hitters pada Jumat (14/1/2022).
Elipitua Siregar bertekad untuk mengakhiri rentetan kekalahan petarung Indonesia dari petarung Filipina di ONE Championship dalam laga yang akan berlangsung di Singapore Indoor Stadium itu.
Atlet berusia 25 tahun ini telah menyiapkan strategi untuk menghadapi sang rival, yang telah dua kali membenamkan jagoan Indonesia di pentas MMA global.
Pada Desember lalu, Paul Lumihi (Indonesia) juga menelan kekalahan pada ronde pertama dari Jhanlo Sangiao, rekan senegara Robin Catalan.
Untuk memutus tren negatif tersebut, Elipitua Siregar telah mempertajam kemampuan, baik dalam arena tarung atas maupun bawah.
Baca juga: Tekad Elipitua Siregar Hentikan Dominasi Petarung Filipina di ONE Championship
"Sebenarnya persiapan merata, tetapi saya kira lebih berkembang dalam BJJ (Brazilian Jiu-jitsu). Karena saat kalah dalam pertandingan keempat melalui kuncian kimura, saya kurang disiplin dan sering membolos saat berlatih BJJ," Elipitua dalam siaran pers yang diterima, Selasa (11/1/2021).
"Dari sana saya belajar, saya introspeksi diri, lalu lebih rajin lagi berlatih BJJ karena saya seorang grappler. Perkembangan yang saya rasa lebih signifikan itu di BJJ," kata Elipitua Siregar, merujuk pada kekalahan pertama dan satu-satunya di ONE Championship dari Liu Peng Shuai.
Petarung yang kini berlatih di Bali MMA tersebut yakin kemampuan BJJ akan menjadi salah satu faktor penentu saat menghadapi Robin Catalan.
"Saya adalah pegulat dan serangan utama bergulat itu takedown (menjatuhkan) dan pin (menahan). Namun, kalau gulat saja, enggak akan tahu cara kontrol yang lebih baik, bertahan dari submission, atau mencari submission itu sendiri. Para pegulat hanya sekadar tahu, tetapi untuk melakukan itu sangat berbeda," kata pria berdarah Batak ini.
"Dia (Robin) adalah striker yang bagus dan kuat, tetapi di ground juga cukup bagus. Jadi, kami akan bergantung pada situasi nanti, tidak harus bermain bawah atau harus bermain atas. Kami akan melihat situasi di sana," ucapnya.
Baca juga: ONE Championship: Pulang ke Samarinda, Eko Roni Siap Bangun Sasana Kelas Dunia
Kalaupun harus beradu pukulan di area atas, petarung berjuluk "The Magician" ini mengaku tak gentar. Ia sudah menjalani cukup persiapan selama lebih dari sebulan terakhir mengasah kemampuan baku hantam.
"Di Bali, kami mempersiapkan semua itu. Jadwal latihan ini berlangsung Senin sampai Jumat, dan menunya beragam. Hari ini striking, besoknya grappling, lalu striking lagi, kemudian berganti lagi. Jadi semua itu kami latih," ujarnya.
Selain membalas kekalahan Indonesia atas Filipina, Elipitua juga mengemban misi pribadi. Ia ingin menjadi atlet pertama dari Indonesia yang bertanding dalam laga perebutan gelar juara dunia.
Sejauh ini, kiprahnya cukup bagus. Dalam lima laga, ia telah memenangi empat
pertandingan yang semuanya diraih secara meyakinkan pada ronde pertama atau kedua. Kemenangan atas Robin Catalan jelas akan membuat namanya semakin diperhitungkan.
"Bagi saya, ini seperti comeback karena sudah dua tahun tidak ada pertandingan dan akhirnya saya mendapatkannya pada Januari 2022. Lebih bersemangat karena saya berharap semoga ini menjadi tahun bagi saya," katanya.
"Mulai dari Januari, semoga bisa menang, dan segera kembali bertanding kembali. Saya ingin banyak bertarung bersama ONE dan sudah cukup lama kami menganggur, tidak ada pertarungan, jadi cukup bosan juga," ucapnya.
“Mimpi saya itu menjadi penantang gelar di ONE Championship karena Indonesia belum memiliki satu pun atlet yang dapat menjadi penantang gelar atau masuk ke perebutan gelar juara dunia di ONE. Itu mimpi saya," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.