JAKARTA, KOMPAS.com - Sekolah swasta bersiap menjadikan e-sports sebagai ekstrakurikuler.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar E-sports Indonesia (PBEsI) Frengky Ong mengatakan bahwa kini ekstrakurikuler e-sports masih berfokus di Jawa.
"Kami memulai program di Jawa di sekolah swasta," kata Frengky.
Baca juga: 4 Alasan E-sports Jadi Ekstrakurikuler Sekolah
Pada pekan lalu, PBEsI mengawali program dengan pelatihan bagi guru dan pelatih di sekolah swasta.
Baca juga: Ada 3 Jenis Lisensi Pelatih E-sports
"Pelatihan di sekolah negeri menunggu tahun ajaran baru," ucap Frengky.
Salah satu program baru PBEsI adalah memasukkan cabang olahraga ini sebagai ekstrakurikuler di sekolah.
Lantaran hal tersebut, PBEsI berkomitmen mencetak pelatih e-sports.
"Jumlahnya 200 pelatih e-sports setiap tahunnya," kata Frengky Ong, Rabu (22/12/2021).
Frengky menerangkan setiap pelatih ekstrakurikuler e-sports wajib mengikuti pelatihan.
Pelatih juga wajib mendapatkan sertifikat dari pelatihan itu.
Nantinya, sertifikasi pelatih terdiri dari tiga tier.
Ketiganya adalah Lisensi A untuk pelatih tim profesional dan nasional.
Kedua, Lisensi B untuk pelatih tim semiamatir dan akademi.
Ketiga, Lisensi C untuk pelatih tim amatir dan ekstrakurikuler.
Frengky lebih lanjut menyebut bahwa ekstrakurikuler e-sports diharapkan dapat memperkenalkan industri digital kepada siswa didik.