JAYAPURA, KOMPAS.com - Tim sepak bola putra Jawa Timur harus memupus asa merengkuh medali emas di PON XX Papua 2021.
Mereka tersingkir secara dramatis dari Aceh di babak semifinal yang berakhir dengan skor 1-2 di Stadion Barnabas Youwe Kabupaten Jayapura, Selasa (12/10/2021) sore.
Menanggapi hal kekalahan ini pelatih Jatim, Ruddy Keltjes mengatakan permainan anak asuhnya terdistraksi kepemimpinan wasit.
Banyak keputusan-keputusan yang dirasa tidak tepat sehingga membuat pemainnya kehilangan fokus.
“Anak-anak terganggu wasit, (mereka) tidak percaya dengan keputusannya. Jangan dikira saya tidak tahu aturan permainan untuk sepak bola atau untuk wasit. Sebetulnya untuk mengoreksi wasit saya tidak pantas. Tapi kalau seperti tadi tidak ngerti (lagi) saya,” ujar pelatih berusia 69 tahun.
Baca juga: Raih Emas Hoki di PON XX Papua 2021, Tim Kaltim Ingin Fasilitas Latihan
Ruddy Keltjes membeberkan ada beberapa keputusan yang dirasa berat sebelah. Seperti pada kasus pelanggaran kepada penyerang Muhammad Faisol Yunus yang dijegal dari belakang. Tapi bola justru diberikan untuk Aceh.
“Dia (wasit) kalau ke kita jeli tapi kalau ke mereka tidak jeli. Tapi saya tidak menuduh. Kalau yang namanya permainan ayok dibuat sesuai selera sepakbola, jangan dibuat selera pribadi,” tegasnya.
Jatim sendiri sebenarnya punya peluang untuk menyamakan kedudukan melalui hadiah penalti pada menit ke-85. Namun sayang Muhammad Faisol yang ditunjuk sebagai algojo gagal melesakkan gawang ke Aceh.
“Messi juga pernah gagal, Ronaldo juga pernah gagal tapi saya senang kedua tim bermain tidak ada yang cedera. Tapi sportivitas yang harus dijaga,” ucap pelatih blasteran Indonesia Belanda.
Disisi lain terlepas dari kehilangan fokus karena faktor eksternal, Ruddy Keltjes mengakui permainan anak asuhnya memang tidak sesuai ekspektasi. Para pemain terlalu menggebu-gebu sehingga gameplan yang sudah dibuat tidak bisa dieksekusi dengan baik.
“Pemain terlalu menggebu-gebu, out posisi semua. Itu yang saya tidak suka, tidak patuh dengan instruksi saya. Bek masa main di ujung tombak. Itu yang saya akan bahan nanti,” ucapnya.
Di sisi setelah kekalahan ini Jatim langsung mengalihkan fokus ke perebutan medali perunggu melawan Kaltim yang kalah melawan Papua di laga semifinal.
Ruddy Keltjes mengatakan evaluasi akan difokuskan pada pembenahan mental pemain.
“Ya kami akan main seperti biasa saja, bukan soal teknisnya namun non teknsinya anak-anak bangkit lagi,” jelasnya.
“Apalagi dari penalti tidak masuk jadi tambah frustasi. Tapi saya salut dengan Fakhri Husaini (pelatih Aceh) hak dia untuk masuk ke Final,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.