Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Cedera Tendon Achilles yang Dialami Leonardo Spinazzola

Kompas.com - 03/07/2021, 13:10 WIB
Medikantyo Junandika Adhikresna

Penulis

KOMPAS.com - Bek sayap timnas Italia, Leonardo Spinazzola, ditandu keluar lapangan akibat mengalami cedera, dalam laga perempat final Euro 2020 melawan Belgia pada Jumat (2/7/2021) atau Sabtu dini hari WIB.

Seperti dilansir dari laman Sky Sports Italia, Leonardo Spinazzola mendapat cedera sobek pada bagian tendon achilles kaki kanan.

Cedera itu muncul setelah Spinazzola tengah berlari di lapangan sekitar menit ke-78 pertandingan yang berlangsung di Stadion Allianz Arena, Muenchen tersebut.

Jelang mengalami cedera tersebut, Spinazzola terlihat mengawal ketat penyerang timnas Belgia, Romelu Lukaku, sebelum akhirnya merasakan tarikan pada bagian betisnya.

Perkiraan sementara yang dimuat oleh laman Football Italia, menyebut Spinazzola akan absen setidaknya selama empat bulan ke depan.

Lalu, apa sebenarnya cedera tendon achilles seperti yang dialami Leonardo Spinazzola dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi kepada pesepak bola?

Baca juga: Belgia Vs Italia, Pengorbanan Si Kereta Cepat bagi Kemenangan Azzurri

Tendon achilles merupakan jaringan perantara yang menghubungkan otot betis hingga tulang belakang kaki atau tumit.

Fungsi utama dari tendon achilles adalah sebagai penunjang gerakan berjalan seseorang, yakni saat gerak mengangkat tumit dari permukaan tanah.

Robeknya bagian tendon achilles umum terjadi apabila otot tersebut mengalami beban berlebih saat berlari, sehingga tertarik sampai salah satu jaringannya putus.

Menurut laman Foot Health Facts, gejala yang umum dirasakan akibat robeknya achilles tendon adalah rasa sakit serta sensasi tarikan kencang pada bagian belakang kaki.

Kemudian, akan muncul pembengkakan pada area tersebut sehingga menimbulkan kesulitan berjalan maupun menggerakkan seluruh jari kaki pada sisi yang mengalami cedera.

Umumnya, pada cedera yang dialami atlet sepak bola, cara terbaik mengatasi masalah tersebut adalah melalui prosedur operasi.

Seperti dilansir dari laman FIFA Medical Network, tujuan utama dari prosedur tersebut adalah menyambungkan jaringan yang terputus agar tumbuh dalam ukuran semula.

Prosedur operasi diketahui mencegah kemungkinan cedera serupa terulang cukup rendah, dibarengi terapi secara sistematis.

Baca juga: Profil Leonardo Spinazzola, Bek Italia yang Jadi Bintang di Laga Pembuka Euro 2020

Di luar cabang olahraga sepak bola, mendiang pebasket asal Amerika Serikat, Kobe Bryant, diketahui memiliki riwayat cedera serupa.

Cedera achilles tendon menahun pada akhirnya memaksa Kobe Bryant jarang bermain pada kompetisi NBA musim 2013 hingga 2015, sebelum pensiun pada 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com