Kisah Pendiri ONE Championship yang Bangkit dari Kemiskinan

KOMPAS.com - Usaha Chatri Sityodtong dalam mendirikan ONE Championship yang kini dikenal sebagai salah satu ajang pertarungan seni bela diri campuran (mixed martial arts) bergengsi tidaklah mudah.

Pria berkebangsaan Thailand berusia 49 tahun itu melalui berbagai tantangan berat, termasuk saat menghadapi kemiskinan ekstrem pada saat krisis keuangan di Asia.

Perlahan Chatri Sityodtong bangkit. Ia mengumpulkan pundi-pundi kekayaan di bursa para saham Wall Street hingga akhirnya bisa mendirikan ONE Championship.

Hal itulah yang membuat Chatri Sityodtong menjadi salah satu figur paling inspiratif bagi komunitas seni  bela diri dunia.

Baca juga: ONE Championship, Kemampuan Eko Roni Kini Tak Sebatas Gulat

Dalam sebuah film pendek dokumentasi yang baru dirilis, Sityodtong merinci momen-momen awal dalam hidupnya.

Pada film itu, ia menceritakan bagaimana saat pertama kali menemukan seni bela diri dan memperkuat mental dirinya melalui latihan keras.

Sityodtong juga mengungkapkan cara dia bertahan hidup sehari-hari sambil belajar di Universitas Harvard, dan bagaimana akhirnya membangun properti media olahraga global terbesar dalam sejarah Asia.

Film pendek dokumentasi mengenai kisah inspiratif Sityodtong menawarkan penonton sudut pandang unik dan menarik.

Dalam perjalanan hidupnya, Sityodyong mendapatkan masukan dari ibunya sendiri, Michiyo Komatsu, serta sahabat sekaligus kolega perguruan tinggi Saurabh Mittal.

Baca juga: Hasil ONE Championship, Eko Roni Saputra Kalahkan Petarung Malaysia

Pada akhirnya, film ini menceritakan kisah tentang bagaimana Sityodtong mengubah penderitaan, kegagalan, serta mendapatkan pelajaran saat berlatih seni bela diri kuno Muay Thai.

Hal itu menjadi motivasi untuk menunjukkan kehebatan Chatri Sityodtong dan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal serupa.