Aksi Heroik Bek Man United Victor Lindelof, Gagalkan Perampokan di Swedia

KOMPAS.com - Bek Manchester United, Victor Lindelof, melakukan aksi heroik dengan menyelamatkan seorang wanita dari perampokan.

Lindelof saat ini sedang berada di kota kelahirannya Vesteras, Swedia. Palang pintu berusia 26 tahun itu pulang ke negaranya setelah kompetisi musim 2019-2020 berakhir.

Media setempat Aftonbladet, seperti dilansir dari Daily Mail pada Senin (24/8/2020), melaporkan bahwa Lindelof melakukan aksi terpuji dengan menggagalkan perampokan terhadap seorang wanita berusia 90 tahun.

Menurut keterangan Aftonbladet, pelaku perampokan yang mengendarai sepeda motor merebut tas dari tangan wanita tersebut.

Baca juga: Man United Kebobolan, Bruno Fernandes dan Lindelof Langsung Cekcok

Saksi mata melihat, seorang pria kemudian berlari mengejar si pelaku.

Ia berhasil meringkus si pelaku dan menjatuhkannya ke tanah.

Pria yang berhasil melumpuhkan perampok tersebut diketahui adalah Victor Lindelof.

Setelah menangkap pelaku perampokan, Lindelof kemudian menunggu hingga polisi datang ke tempat kejadian.

"Orang yang melakukan aksi terpuji adalah pria bertubuh atletis," kata petugas polisi Daniel Wikdahl.

Baca juga: Victor Lindelof Terinspirasi Palang Pintu asal Brasil

"Dia bisa berlari dengan sangat baik dalam waktu singkat. Saya tidak bisa mengatakan lebih dari itu," ucapnya menambahkan.

Ketika perampokan terjadi, Lindelof disebut sedang bersama sang istri, Maja, yang juga menyaksikan aksinya itu.

Kini, pelaku perampokan yang merupakan seorang pria berusia 30 tahun telah diamankan oleh pihak kepolisian.

Pria tersebut juga dicurigai terlibat dengan kejahatan lainnya yaitu pencurian dan penggunaan narkoba.

Baca juga: Saat Man United Dilatih Van Gaal, Hanya 1 Pemain yang Boleh Dribble

Sementara itu, Aftonbladet dikabarkan telah menghubungi sumber di lingkungan Manchester United terkait kejadian tersebut.

Namun, sumber tersebut mengatakan bahwa Lindelof tidak ingin berkomentar banyak terkait aksi terpujinya itu.

"Victor merasa bahwa dia tidak ingin orang lain mengalami kejadian itu," kata dia.