KOMPAS.com - Legenda Formula 1 (F1), Michael Schumacher, dikabarkan akan menjalani operasi lagi untuk memulihkan kondisinya.
Enam tahun lalu, tepatnya pada 23 Desember 2013, Michael Schumacher mengalami kecelakaan parah ketika bermain ski di wilayah Pegunungan Alpen di Perancis.
Sejak saat itu, kondisi Michael Schumacher tidak diketahui persis oleh publik.
Beberapa pihak menyebutnya mengalami cedera otak parah karena benturan keras di kepala saat kecelakaan tersebut dan ia akhirnya harus dimasukkan ke koma secara medis atau medically induced coma.
Tindakan ini dilakukan agar tak terjadi kerusakan lebih lanjut terhadap otak sang pembalap.
Baca juga: Wajah Ditutupi Kain, Michael Schumacher Jalani Perawatan di Paris
Berdasarkan laporan surat kabar Perancis, Le Dauphine, juara dunia tujuh kali F1 itu dikabarkan akan kembali menjalani operasi stem cell yang dipimpin oleh dr Philippe Menasche.
Phillipe Menasche adalah dokter ahli jantung yang sebelumnya pernah menangani operasi Michael Schumacher di Rumah Sakit Goerges-Pompidou, Perancis, pada September 2019.
Dia juga merupakan dokter yang memelopori operasi stem cell atau sel punca.
Melansir Kompas Sains, stem cell adalah alternatif yang digunakan untuk memperbaiki jaringan yang rusak.
Metode stem cell dinilai tepat untuk membantu pemulihan Michael Schumacher.
Sebab, menurut ahli bedah saraf, dr Nicola Acciari, Schumacher mengalami osteoporosis dan atrofi otot karena tidak bisa bergerak sejak kecelakaan yang dia alami.
"Tujuannya adalah untuk meregenerasi sistem saraf Michael," kata Nicola Acciari, seperti dilansir Mirror.
Baca juga: Berita F1 - Grand Prix Azerbaijan, Singapura, dan Jepang Resmi Dibatalkan
Sementara itu, rekan Michael Schumacher yang juga mantan pebalap F1, Felipe Massa, sempat menjenguk Schumacher bulan lalu.
Namun, Felippe Massa juga enggan mengungkapkan perihal kondisi Schumacher saat ini.
"Saya tahu bagaimana kondisi Schumacher. Akan tetapi, saya pikir hal paling penting saat ini adalah kita tahu bahwa situasinya tidak mudah."
"Dia sedang berada dalam fase sulit dan kita perlu menghormatinya serta keluarganya," tutur Felipe Massa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.