Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Kai Havertz, Sempat Cedera hingga Disebut Mukjizat

Kompas.com - 24/05/2020, 22:00 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

KOMPAS.com - Gelandang serang Bayer Leverkusen, Kai Havertz, menjadi perbincangan setelah Bundesliga kembali bergulir sejak 16 Mei 2020.

Dalam dua pertandingan terakhir melawan Werder Bremen dan Moenchengladbach di kasta tertinggi Liga Jerman, Kai Havertz selalu membuat brace gol.

Total dalam enam penampilan terbarunya di Bundesliga, pemain kelahiran 11 Juni 1999 itu membukukan 6 gol dan 3 assist musim ini.

Melansir Mirror, pemain berusia 20 tahun itu percaya bahwa kejeniusannya di atas rumput hijau adalah mukjizat Tuhan.

Baca juga: Moenchengladbach Vs Leverkusen, Aksi Kai Havertz Menangkan Die Werkself

Di balik kejeniusan itu, Kai Havertz juga percaya banyak risiko yang bakal datang, khususnya soal cedera.

"Keterampilan teknis, kemampuan membaca dan memainkan permainan yang cerdas, saya pikir itu mukjizat dari Tuhan" kata Havertz dikutip Mirror.

"Sudah jelas, bahwa ketika saya masih sangat muda, orang mengatakan bahwa saya memiliki potensi untuk berhasil, bahwa saya memiliki bakat untuk membuatnya bekerja."

Perjalanan sepak bola Kai berawal saat usianya masih 12 tahun yang kemudian bergabung di akademi Leverkusen tiga tahun berikutnya.

Havertz yang masih muda merasakan perbedaan dengan teman-temannya. Dia tidak bisa bebas bermain dan harus fokus ke latihan sepak bola.

Baca juga: Coutinho Bisa Kembali ke Liverpool jika Kai Havertz Gagal Mendarat

"Itu dimulai ketika saya berusia 12 tahun sehingga tidak ada waktu untuk sepenuhnya menikmati masa muda saya," ungkap dia.

"Kemudian lebih terasa lagi ketika saya berusia 15. Ketika saya pindah sekolah dan pindah ke akademi di Leverkusen."

Havertz telah memecahkan rekor sejak menjadi pemain Bundesliga termuda Leverkusen di usia 17 tahun.

Dia menjadi pemain Bundesliga termuda yang mencapai 50 pertandingan.

Selain itu, dua musim lalu menjadi remaja pertama dalam sejarah papan atas Jerman yang mencetak 17 gol dalam satu kampanye.

Baca juga: Dari Liverpool hingga Man United, Klub-klub Liga Inggris Ucapkan Selamat Idul Fitri

Hal tersebut membuatnya menjadi orang yang dicari. Tetapi kenaikannya ke puncak hampir tergelincir oleh rasa sakit tumbuh.

"Saya memiliki banyak masalah lutut dan banyak masalah punggung ketika saya masih muda karena saya tumbuh di bawah level 15 dan 16," jelasnya.

"Saya juga tidak bermain sebanyak itu," ujar dia melanjutkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com