KOMPAS.com - Tony Ferguson mengungkapkan bahwa salah satu alasan kekalahannya di UFC 249 adalah ia harus mengubah gaya bertarungnya untuk menghadapi Justin Gaethje ketimbang jadwal awal bersua Khabib Nurmagomedov.
Tony Ferguson kehilangan rentetan 12 kemenangan di UFC saat menerima kekalahan telak dari Justin Gaethje pada UFC 249, Minggu (10/5/2020) pagi WIB.
Ferguson kalah TKO setelah wasit Herbert Dean menghentikan pertarungan pada menit 3:39 ronde kelima.
Pada fase pertarungan itu, muka Tony Ferguson sudah berdarah-darah akibat serangan bertubi Gaethje.
Ferguson hung in there but Justin Gaethje dominates the main event fight and earns the TKO
What a night! #UFC249 pic.twitter.com/Rrvk5xtPQR
— Sideline Sports (@sportsideline) May 10, 2020
UFC Stats mencatat bahwa Gaethje mendaratkan 100 serangan ke kepala Tony Ferguson sepanjang pertarungan.
Baca juga: Menerima 100 Pukulan di Kepala dari Gaethje, Ferguson Dilarikan ke RS
Seusai laga, Ferguson mengaku bahwa persiapan dia ke ajang ini sungguh berat terutama setelah pertarungan mundur dari jadwal awal pada 18 April 2020 karena pandemi virus corona.
"Bung, ini benar-benar kamp yang sangat panjang, jujur saja. Kami telah bersiap sejak November," tutur Ferguson kepada Joe Rogan di dalam oktagon seusai duel.
"Tentu saja, tanggal 18 April event tidak jadi berlangsung. Justin adalah satu-satunya petarung yang ingin berpartisipasi. Ini hanya kamp latihan berat dan pemangkasan berat badan tak ada pengaruhnya."
Ia memuji kemampuan Justin Gaethje, petarung dengan rataan serangan signfikan per menit tertinggi (8.57) sepanjang sejarah UFC.
Namun, Ferguson juga mengutarakan kalau pergantian lawan dari Khabib ke Gaethje membuatnya kikuk karena kedua petarung tersebut mempunyai karakter bertarung berbeda.
Khabib memang membangun reputasinya di oktagon sebagai fighter yang kerap menghabisi lawannya lewat submission.
Baca juga: UFC 249 - Gaethje Tolak Sabuk Juara Interim, Ingin Duel Lawan Khabib
"Justin Gaethje adalah seorang yang sangat tangguh. Saya jujur saja. Saya telah siap untuk Khabib, tetapi tidak menghadapi seorang pemukul. Namun, hal-hal buruk terjadi dan apa yang bisa kita perbuat?" ujar Ferguson.
Hal ini juga diutarakan oleh komentator pinggir ring, Joe Rogan.
"Tony Ferguson mempersiapkan diri ke fight ini dengan latihan untuk melawan grappler yang bertarung di darat dalam diri Khabib Nurmagomedov. Namun, dalam sebulan terakhir dia harus mengubah persiapan untuk melawan fighter seperti Gaethje," tutur Rogan.
Selain itu, Ferguson pun menyesali intervensi wasit Herbert Dean pada ronde kelima walau sang petarung terlihat sudah kewalahan.