Kisah Empat Atlet yang Kini Jadi Garda Terdepan Melawan Corona

TOKYO, KOMPAS.com - Empat atlet ini menjadi garda terdepan melawan pandemi corona saat ini di tengah penundaan berbagai kegiatan olahraga.

Ada yang berprofesi dokter.

Ada juga yang menjadi perawat.

Ilustrasi olahraga tinju

Baca juga: Viral Foto Staf Medis Islam dan Yahudi Ibadah Bersama Hadap Kiblat Berlawanan, Ini Kisah di Baliknya

Laman kyodonews.net menulis, Arisa Tsubata, atlet tinju putri asal Jepang sejatinya adalah perawat di rumah sakit Saitama, Jepang.

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Warga menggunakan masker saat melintas di depan mural tentang pandemi virus corona atau COVID-19 di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/4/2020). Mural tersebut ditujukan sebagai bentuk dukungan kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi COVID-19 di Indonesia.

Selama pandemi corona, dia bertugas penuh di rumah sakit itu.

Saat berdinas siang, jadwal kerja Tsubata mulai pukul 08.30 hingga 10 jam ke depan.

Bila berdinas malam, Tsubata mendapat jadwal kerja mulai pukul 17.00 hingga pukul 09.00 .

Ilustrasi bola dan pemukul bisbol

Di Spanyol, atlet para-triatlon putri, Susana Rodriguez adalah seorang dokter di Rumah Sakit Santiago de Compostela.

TongRo Images Inc Ilustrasi Triathlon

Lantas, ada juga Rachael Lynch, penjaga gawang timnas hoki putri Australia.

Kontributor Surabaya, Achmad Faizal Lapangan hoki di Surabaya telah memenuhi standar internasional.

Sehari-hari, Lynch adalah seorang perawat di sebuah rumah sakit di Australia.

Sementara itu, di New York, AS, pebisbol klub St. Louis Cardinals, Mark Hamilton juga bertugas merawat pasien corona di sebuah rumah sakit di kota itu.

"Mari kita patuhi berdiam di rumah dan menjaga jarak serta memakai masker untuk memutus persebaran corona," pesan Arisa Tsubata.