Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelenggara French Open Dianggap Tak Berkoordinasi soal Jadwal Baru

Kompas.com - 11/04/2020, 09:20 WIB
Alsadad Rudi,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

Sumber BolaSport

KOMPAS.com - Penyelenggara kejuaraan tenis Grand Slam French Open dinilai tak berkoordinasi terkait jadwal baru pascapenundaan.

Sesuai tradisi, French Open seharusnya digelar setiap bulan Mei.

Namun, French Open 2020 dianggap takkan bisa berlangsung sesuai jadwal rutin menyusul terjadinya pandemi virus corona.

Penyelenggara French Open sudah mengumumkan jadwal baru untuk kejuaraan tahun 2020.

Jika tidak ada perubahan, French Open 2020 akan berlangsung pada bulan September mendatang, alias setelah US Open.

Penundaan French Open 2020 pada September mendatang mengundang kecurigaan bahwa pihak penyelenggara terlalu tergesa-gesa dalam menetapkan jadwal baru.

Keputusan ini membuat para pelatih kecewa, sementara petenis menganggap mustahil persiapan dapat dilaksanaan karena jadwalnya terlalu dekat setelah US Open digelar.

Petenis asal Uruguay, Pablo Cuevas, yang dilansir BolaSport.com dari Tennis Wolrd USA mengungkapkan ada yang aneh dengan keputusan penyelenggara.

Baca juga: French Open dan US Open Diharapkan Tak Senasib dengan Wimbledon

Keanehan itu, yakni seperti tidak melakukan komunikasi dengan badan otoritas terkait dalam menetapkan jadwal sekarang ini.

"Saya pikir keputusan Roland Garros agak terburu-buru, mungkin tanpa meminta ATP dari apa yang saya tahu," kata Cuevas.

"Mereka sepertinya tidak memperhitungkan sisa turnamen, sisa kalender, itu sesuatu yang aneh," ucap Cuevas.

Dalam momen seperti ini, pemegang gelar French Open sektor ganda bersama Luis Horna itu juga menganggap penyelenggara tidak memiliki simpati kepada para petenis dengan sisa jadwal kompetisi musim ini.

Terkait pembatalan Wimbledon, petenis berusia 34 tahun itu tidak mempermasalahkan keputusan tersebut.

Covid-19, yang menjadi alasan utama pembatalan Wimbledon diapresiasi Cuevas dalam mengendalikan penyebaran pandemi lebih besar di tanah Britania Raya. (Muhamad Husein)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com