Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa dalam Teks Diskusi Harus Menggunakan Bahasa yang Kohesif?

Kompas.com - 26/01/2024, 10:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Teks diskusi adalah teks yang memuat penjabaran tentang suatu topik atau tema, dengan memaparkan dua atau lebih sudut pandang yang berbeda.

Menurut Taufiqur Rahman dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018), teks diskusi adalah teks yang memaparkan dua pendapat berbeda.

Hal ini menyebabkan kedua belah pihak saling membicarakan sebuah masalah, persoalan, topik atau tema.

Mengapa dalam teks diskusi harus menggunakan bahasa yang kohesif?

Alasan teks diskusi harus menggunakan bahasa yang kohesif

Dilansir dari buku CMS Cara Menguasai Soal Bahasa Indonesia SMA dan MA (2020) oleh Tomi Rianto, kohesif adalah kepaduan kalimat berdasarkan bentuk.

Baca juga: Teks Diskusi: Pengertian dan Strukturnya

Bahasa yang kohesif artinya susunan kalimat yang digunakan saling berpadu. Sehingga isi paragraf atau teksnya tersampaikan dengan baik.

Teks diskusi harus menggunakan bahasa yang padu, karena jika tidak, pembaca akan sulit memahami apa yang disampaikan.

Apabila teks diskusinya disusun dengan bahasa yang kohesif, pembaca dapat lebih mudah menangkap makna, pesan, dan isi teks.

Bahasa yang kohesif juga berarti bahasa yang mudah dipahami dan sesuai konteksnya.

Jangan sampai bahasa atau kalimat yang digunakan, justru membuat bingung pembaca, dan tak sesuai dengan konteksnya.

Baca juga: Contoh Teks Diskusi Singkat Beserta Strukturnya

Karena itulah, penulis teks diskusi harus mampu merangkai atau menyusun isi teks dengan bahasa yang kohesif juga tepat.

Jadi, mengapa dalam teks diskusi harus menggunakan bahasa yang kohesif?

Teks diskusi harus menggunakan bahasa yang kohesif, agar pembaca bisa lebih memahami isi, makna, dan pesan dalam teks.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com