Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/11/2022, 11:00 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Tes Myers-Briggs Type Indicator atau tes MBTI adalah tes kepribadian paling populer sedunia. Tes ini berisi sekumpulan pertanyaan yang didesain untuk mengidentifikasi dan memasukkan kepribadian, kelebihan dan preferensi seseorang ke dalam satu dari 16 kategori.

Setiap tahunnya, diperkirakan ada sekitar 2 juta orang yang mengisi tes MBTI. Tes MBTI juga belakangan menjadi semakin populer karena menjadi tren di Korea Selatan.

Namun, apakah hasil tes MBTI akurat dan bisa dipercaya?

Baca juga: Apa Itu Tes MBTI yang Digunakan oleh 2 Juta Orang di Seluruh Dunia?

Tes MBTI memiliki keterbatasan penting

16 tipe kepribagian berdasarkan Myers Briggs Type Indicator (MBTI) 16 tipe kepribagian berdasarkan Myers Briggs Type Indicator (MBTI)

Michael Ashton, profesor psikologi di Brock University at Ontario, berkata bahwa banyak psikolog kepribadian yang menganggap MBTI sebagai pengukur yang sahih untuk beberapa karakteristik kepribadian, namun tes ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang sangat penting.

Keterbatasan ini antara lain:

1. Kurang landasan ilmiah

Ini merupakan masalah utama dari MBTI. Tes MBTI sudah ada sebelum psikologi menjadi ilmu empiris.

Adam Grant, profesor psikologi di University of Pennsylvania berkata bahwa dalam ilmu sosial, ada empat standar yang digunakan, yaitu apakah kategori tes MBTI dapat diandalkan, sahih, independen dan komprehensif. Sayangnya jawabannya adalah tidak terlalu.

Baca juga: Psikologi Warna, dari Mood hingga Strategi Marketing

Beberapa penelitian, misalnya, telah menunjukkan bahwa orang yang sama bisa mendapatkan hasil tes MBTI berbeda ketika diminta mengisi kembali, sehingga MBTi disebut tidak dapat diandalkan.

2. Hitam atau putih

Keterbatasan lainnya dari tes MBTI adalah desainnya yang mengelompokkan seseorang secara hitam atau putih, antara extrovert atau introvert, judger atau feeler.

Masalahnya, ujar Ashton, kebanyakan orang tidak bisa secara jelas dipisahkan ke dalam dua kategori pada setiap dimensi kepribadian. Setiap orang memiliki tingkatannya sendiri dalam dimensi tersebut.

3. Empat dimensi kepribadian saja tidak cukup

Sejak beberapa dekade yang lalu, para peneliti kepribadian telah memastikan bahwa dimensi kepribadian setidaknya ada lima. Malah baru-baru ini menjadi enam.

Baca juga: Teori Kepribadian Sigmund Freud

Dua yang baru ini adalah:
- Seberapa jujur dan rendah hativersus seberapa tidak jujur dan sombong
- Seberapa sabar dan menyenangkan seseorang vs cepat marah dan argumentatif orang tersebut

Tes MBTI tetap ada kegunaannya

IlustrasiFreepik.com/Ijeab Ilustrasi

Meski demikian, tes MBTI tidak sepenuhnya tidak berguna. Pasalnya, orang-orang yang mengerjakan MBTI memiliki keinginan untuk memahami diri dan orang lain.

Menurut Ashton, 16 kategori yang digunakan dalam MBTI juga merupakan turunan dari empat dimensi yang bisa digunakan untuk mendeskripsikan kepribadian seseorang.

Dengan demikian, tes MBTI bisa menjadi permulaan dari eksplorasi diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com