Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film Art 2024 Bawa Sineas Terlihat Lebih Terbuka ke Publik

Kompas.com - 06/04/2024, 13:41 WIB
Ady Prawira Riandi,
Ira Gita Natalia Sembiring

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Perfilman Indonesia (BPI) mengakhiri rangkaian kegiatan Hari Film Nasional dengan menggelar Film Art di Sarinah pada Kamis, 4 April 2024.

Acara tersebut mengusung tema Belakang Layar Sinema.

Berbagai acara digelar dari pagi hingga malam hari.

Sesi sharing dan learning diberikan oleh beberapa pelaku film yang jarang diekspos ke publik.

Dinar Safari memberikan materi soal pemeran pengganti (stuntman).

Baca juga: Rayakan Hari Film Nasional, PARFI 56 Luncurkan NFT Prilly Latuconsina

Wencislaus de Rozari dan Ananta Harshawardhana selaku penata artistik (art director) menyampaikan materi desain produksi.

Terakhir ada Cessa David Lukmansyah, Wawan I Wibowo, Ryan Purwoko, Sentot Sahid dan Aline Jusria yang membagikan pengalaman mereka tentang penyuntingan film.

Ada pula acara diskusi film dalam rangka memperkuat ekosistem perfilman tanah air dengan topik distribusi film dan manajemen syuting lokasi.

Film Art 2024 juga menampilkan instalasi pakaian dan properti dari berbagai film.

Baca juga: Harapan dan Tantangan Perfilman Tanah Air di Momen Hari Film Nasional


Motor ikonik Dilan, kostum Gundala, Sri Asih, dan Satria Dewa Gatotkaca turut dipamerkan.

“Ini adalah ide yang keren sekali, membawa film secara langsung bertemu dengan masyarakat luas, di ruang publik” ujar Rommy Fibri, Ketua Lembaga Sensor Film, dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/4/2024).

Celerina Judisari selaku Pelaksana Hari Film Nasional 2024 menambahkan agenda Film Art 2024 menjadi semarak karena memilih tempat publik seperti mall.

"Film Art membawa sineas terlihat lebih terbuka di tempat publik. Masyarakat yang lalu lalang dapat melihat langsung semua proses dan mendengarkan diskusi-diskusinya," ujar Celerina.

Hal unik lain yang ada dalam acara Film Art 2024 adalah peragaan busana dari 200 film Indonesia seperti Agak Laen, Warkop DKI Reborn, Habibie Ainun, Petualangan Sherina, Keluarga Cemara, Pengabdi Setan, KKN di Desa Penari, Wiro Sableng, Kadet 1947 dan lainya.

Celerina Judisari berharap Film Art tidak hanya digelar di Jakarta saja.

Acara ini diharapkan bisa dibawa juga ke kota-kota lain untuk lebih mendekatkan sineas dengan masyarakat luas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com