Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Andien Aisyah Ajarkan Anak-anaknya Berbagi sejak Dini

Kompas.com - 20/03/2024, 18:33 WIB
Cynthia Lova,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Andien Aisyah menanamkan konsep berbagi kepada anak-anaknya sejak dini.

Cara Andien menanamkan konsep berbagi dengan memberikan contoh kepada anak-anaknya.

“Mereka itu sebenarnya peniru yang ulung. Jadi mereka lebih mencontoh apa yang kita perbuat. Jadi kita ngomong terus, tapi tidak ber-action dengan mereka. Mereka juga ya udah sambil lalu aja,” ujar Andien Aisyah di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2024).

Baca juga: Wujudkan Impiannya Sedari Dulu, Andien Aisyah Dirikan Andien Aisyah Foundation

“Mereka ya udah childreen see childreen do. Jadi aku tuh dibandingkan ngomong terus-terusan, aku lebih banyak ngajak mereka turun langsung. Aku lebih baik ngajak mereka turun langsung, terus lihat yang tadi gimana,” lanjut Andien.

Penyanyi kelahiran Sunda ini mengatakan, sudah menanamkan konsep berbagi sejak anak-anaknya masih bayi.

“Dari bayi. Dari Kawa 6 bulan aku ajak bertemu dengan anak penyakit langka, itu usia 6 bulan. Terus a long the way ini belum setahun. Tapi juga seperti itu. Aku kan ke mana-mana sama mereka,” ucap Andien.

Baca juga: Andien Aisyah Bersyukur Tidak Pernah Berdebat Berakibat Fatal dengan Suaminya

Setelah disadari setelah melihatnya kerap berbagi, anak-anaknya pun jadi ikut mencontoh.

Hal itu dirasakan personel 5 Wanita ini saat membawa anak-anaknya ke Kampung Pemulung.

“Aku tuh enggak pernah maksa mereka mau berbagi. Kalau mereka sharing karena mereka mau. Antara Kawa dan Tabi mereka suka rebutan, mereka susah mau sharing dengan barangnya. Tapi kalau mereka ke kampung pemulung terus minta balon dikasih sama mereka. Jadi sepertinya mereka tahu juga kayaknya harus berbagi,” kata Andien.

Baca juga: Andien Aisyah Tidak Mau Anak Tertekan di Bawah Orangtua

Andien mengatakan, dengan menanamkan konsep berbagi sejak dini, ia berharap anak-anaknya bisa menempatkan diri.

“Sehingga mereka tahu seperti apa harus menempatkan diri di tempat yang seperti apa dan secara pergaulan juga mereka bisa menempatkan diri dari yang gimana sampai yang gimana. Di kampung pemulung mereka tahu, oh ini kampung pemulung. Oh ini kita lagi di mal misalnya. Kehidupan kita kan seperti ini ya, kita ketemu setiap orang beda-beda setiap harinya,” tutur Andien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com