Nonton Film Agak Laen, Luhut Pandjaitan: Obat Tawa di Tengah Suasana Politik

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah menonton film komedi Agak Laen.

Usai menonton film garapan sutradara Muhadkly Acho ini, Luhut melihat, film Agak Laen menjadi obat penghibur di tengah hangatnya suasana politik di tahun Pemilu 2024.

Luhut sendiri memutuskan menonton film Agak Laen setelah mendapat rekomendasi dari Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Baca juga: Nonton Film Agak Laen, Luhut Pandjaitan Kaget Namanya Disebut Jadi Menteri Penyedia Obat Gratis

“Kami memutuskan untuk menonton film Agak Laen yang menurut banyak orang menjadi obat tawa di tengah hebohnya suasana Pemilu 2024 kemarin,” kata Luhut Pandjaitan dikutip dari keterangan unggahan di akun Instagram-nya, Senin (4/3/2024).

Menurut Luhut, sajian komedi yang ada di film Agak Laen tak sia-sia.

Justru, kata Luhut, film Agak Laen mampu menyedot animo penonton di tengah ramainya perhatian masyarakat terhadap politik.

Hal ini juga yang membuat Luhut wajar bahwa Agak Laen telah meraup delapan juta penonton per 2 Maret 2024 sejak ditayangkan pada 1 Februari 2024.

Baca juga: Luhut Pandjaitan Tertawa Terbahak-bahak Nonton Film Agak Laen

“Meski film ini dirilis saat semua perhatian publik tertuju kepada berita politik, namun tak mengecilkan animo masyarakat untuk menontonnya,” kata Luhut.

“Saya dengar sudah delapan juta penonton sudah menyaksikan film ini,” imbuhnya.

Luhut pun berharap, akan semakin banyak film-film Indonesia yang mengangkat tema kebudayaan Tanah Air.

Hal ini karena bisa membangun rasa memiliki terhada budaya dan Tanah Air sendiri.

“Sehingga para generasi muda bisa belajar, mengenal sekaligus mengapresiasi dan punya sense of belonging terhadap budaya asli Indonesia,” kata Luhut.

Baca juga: Jumlah Penonton Agak Laen Capai 8 Juta, Ernest Prakasa Singgung Tantangan Baru Setelah Manusia Silver

Sebagai informasi, film Agak Laen menghadirkan sebuah suguhan komedi dengan format grup Agak Laen.

Ceritanya sendiri berkutat pada perjuangan Jegel, Boris, Oki, dan Bene yang harus menghidupkan wahana rumah hantu di sebuah pasar malam.

Konflik menjadi ramai ketika seorang pengunjung tiba-tiba meninggal di dalam wahana tersebut.