JAKARTA, KOMPAS.com- Promotor musik Adrie Subono menceritakan kejadian bom JW Marriott di tahun 2003 yang menghancurkan kamar serta kantornya, Java Musikindo yang saat itu berlokasi di Plaza Mutiara, Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Berkantor di Plaza Mutiara yang lokasinya hanya sekitar 40 meter atau 1 menit jalan kaki dari JW Marriott, Adrie ingat bagaimana ledakan itu menghancurkan kantornya.
"Kantor gue pernah hancur berantakan saat bom Marriott," kata Adrie dikutip dari YouTube Vindes.
Adrie berhasil selamat karena saat itu dia yang sedang menderita asam urat, harus sering minum dan membuatnya sering bolak-balik ke toilet. Saat terjadi ledakan di Marriott, Adrie sedang berada di toilet.
"Pada waktu bom Marriott pertama, gue lagi pergi ke toilet, jam 12.45," ucap Adrie.
"Persis jam 12.45 meledak, kantor gue ancur. Kantor gue, kamar gue itu berkeping-keping kacanya, untung gue di toilet," imbuhnya.
Waktu itu Adrie langsung lari ke bawah dan melihat semua sudah tertutup asap dan taksi yang berjajar di bawah hancur.
"Begitu bom meledak, panik kita, gue lari ke bawah gelap, asap di lobi, kayak film-film," ujar Adrie.
"Di bawah itu, di depannya taksi, udah hancur semua. Gue jalan keluar lagi, orang-orang udah (terbaring), udah panik semua," sambungnya.
Adrie menjelaskan alasan kamarnya saat itu bisa hancur atas ledakan yang terjadi di JW Marriott.
Baca juga: Adrie Subono Tanggapi Rumor Riders Mariah Carey Ribet
"Kamar gue lantai dua, meja gue (tempatnya bisa) lihat ke lobi, supaya gue lihat siapa yang dateng," kata Adrie.
"Itu Marriott kan dibelakang, seumpama mobil meledak persis depan hotel, itu hotel pasti kena. Itu meledaknya masih jauh dari hotel, tapi persis depan kamar gue," jelasnya.
Adrie juga bersyukur, saat kejadian ledakan bom, anaknya yang biasa datang ke kantor, hari itu tidak datang.
"Anak gue yang biasanya setiap hari makan di kantor, pada hari itu izin, habis itu gue lihat ad pecahan kaca (besar) di kursi dia," tutur Adrie.
Setelah kejadian tersebut, Adrie mengaku sempat trauma. Bahkan sampai sekarang Adrie juga masih takut untuk naik pesawat.