Boris Bokir Ungkap Alasan Jadi Manusia Emas, Bukan Silver

JAKARTA, KOMPAS.com - Komika Boris Bokir tampil berbeda dari tiga rekannya dari Agak Laen di Anjungan Halte Bundaran HI pada Selasa (27/2/2024) hari ini.

Boris tampil sebagai manusia emas, sedangkan Indra Jegel, Bene Dion, dan Oki Rengga menjadi manusia silver.

Menurut Boris, dia menjadi manusia emas untuk menuruti permintaan netizen.

“Ini permintaan netizen, tiga silver, satu gold. Saya mah iyain aja,” ujar Boris di Anjungan Halte Bundaran HI, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (27/2/2024).

Mendengar jawaban Boris yang serius, Oki Rengga langsung menimpali.

Baca juga: Ernest Prakasa: Ada Wacana Film Agak Laen 2

“Karena dia kan orang Jawa, ‘mas mas mas Boris,’” kata Oki menggoda Boris.

Saat awak media bertanya apakah Boris dicat menjadi manusia emas karena investasinya paling besar di film ini, tiga rekannya kompak mengiyakan.

“Betul!” ujar Bene, Indra, Oki secara serempak menggoda Boris.

“Eshhh enggak ada,” jawab Boris.

Indra Jegel kemudian lagi-lagi menggoda Boris.

“Karena banyak cewek-cewek menginginkannya..,” kata Bene Dion.

Baca juga: Para Pemeran Agak Laen Pastikan Pakai Cat Aman untuk Jadi Manusia Silver dan Emas

Boris Bokir hanya tersenyum menanggapi godaan temannya tersebut.

Sebagaimana diketahui, para pemeran utama film Agak Laen, yaitu Boris Bokir, Indra Jegel, Bene Dion, dan Oki Rengga, bernazar dicat menjadi manusia silver jika film yang mereka bintangi itu mencapai 7 juta penonton.

Film Agak Laen berhasil meraup 7 juta penonton pada Sabtu, 24 Februari 2024 atau pada hari ke-24 penayangannya.

Pada Selasa (27/2/2024) sore, mereka memenuhi nazarnya. Bene, Jegel, dan Oki menjadi manusia silver, sedangkan Boris dicat emas. Mereka menyapa warga Jakarta dari anjungan halte Bundaran HI.

Baca juga: Penuhi Nazar, Bintang Film Agak Laen Jadi Manusia Silver di Bundaran HI

Pada kesempatan yang sama, mereka juga mengumumkan bahwa film karya sutradara Muhadkly Acho itu sudah meraup 7,5 juta penonton.

Agak Laen merupakan film ketiga Imajinari, rumah produksi yang didirikan Ernest Prakasa dan Dipa Andika.