Vicky Prasetyo Habiskan Miliaran Rupiah untuk Jadi Caleg DPR RI

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelawak dan presenter Vicky Prasetyo mengaku menghabiskan uang miliaran rupiah untuk mencalonkan diri sebagai anggota calon legislatif DPR RI dari Partai Perindo.

Uang tersebut untuk keperluan sosialisasi dengan warga di daerah pemilihannya Jawa Barat (VI) yang meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok.

“Ya memang namanya kita sosialisasi, menunggu kita turun benar ke masyarakat, ngasih bantuan ya memang seperti itu,” ujar Vicky Prasetyo di daerah Mampang, Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).

Vicky mengatakan, uang miliaran yang digunakannya sebagai dana kampanyenya untuk menjadi caleg DPR RI adalah tabungannya, hasil dia bekerja di dunia hiburan.

Baca juga: Jadi Caleg DPR RI, Vicky Prasetyo Akui Tak Menyesal Sudah Keluarkan Uang Miliaran untuk Kampanye

Awalnya, uang itu akan dipergunakannya untuk menikah dan juga renovasi rumah. Namun, kini uang tersebut telah ludes selama kampanye.

"Cuma memang ya berjuang dari uang tabungan selama syuting ya adalah, enggak munafik. Itu pasti kan kita berikan, karena kita kan turun (ke masyarakat), kecuali kita yang diam terserah deh,” ucap Vicky.

“Buat calon istri, kan, menikah. Jadi, pengin nikahnya bagaimana, kita tabungin yang cukup. Begitu istri sudah sampai, aku juga lagi renovasi rumah, kan, jadi banyak hal yang senentara ini yang mestinya A jadi B dulu,” lanjut Vicky.

Vicky mengaku tidak pernah menyesal mengeluarkan uang miliaran rupiah untuk berkampanye.

Baca juga: Soal Rumor Dekat dengan Vicky Prasetyo, Marshanda: Kalian Mikir Status Kita Gimana Sih?

“Penyesalan juga tidak akan menggantikan kekecewaan kita, jadi legawa ya udah berjalan semua udah berlalu, tinggal kita planning apa ke depannya kalau lolos seperti apa. Kan masih ada pilkada. Masih ada peluang untuk maju ke pilkada yang Bekasi atau Depok,” ujar Vicky.

Vicky juga masih menunggu hasil akhir rekapitulasi suara.

Sejauh ini Vicky memperoleh 1.774 suara. Vicky masih mendapat suara paling tinggi di antara caleg dengan partai dan dapil yang sama dengannya.

Data ini merupakan data real count di laman KPU pada 20 Februari pukul 11.00 WIB, yang berasal dari 5.325 TPS dari 12.648 TPS atau setara dengan data 42.10 persen.

“Sebenarnya belum ada kata gagal ya belum ada perhitungan atau rekapitulasi suara yang sah dari KPU,” tutur Vicky.