Tamara berpendapat bahwa pihak sekolah Dante tidak mengetahui perkembangan anaknya sehingga sempat menyatakan bahwa Dante tidak bisa berenang.
"Bisa dilihat di CCTV atau video yang beredar yang disebarkan oleh keluarga tersangka, itu Dante renang. Kalau Dante takut renang mungkin dilihatin air aja itu anak udah nangis gitu. Itu Dante bisa renang," kata Tamara Tyasmara di Polda Metro Jaya Jakarta, Senin (19/2/2024).
Tamara membenarkan bahwa ia jarang memasukkan Dante ke kelas renang di sekolahnya beberapa bulan belakangan.
"Karena kalau pulang dari sekolah, renang, itu pasti pilek, abis pilek pasti demam," ungkap Tamara Tyasmara.
Selain itu, Dante sempat takut berenang lantatan pernah didorong temannya.
"Bukan trauma, itu bisa dibilang dia sempat takut air karena pernah ada kejadian didorong sama temennya terus dia pakai pelampung, pelampung yang ditangan nyambung ke badan," tutur Tamara Tyasmara.
"Itu kalau dia kedorong dikit salah posisi aja itu dia enggak bisa nauk kalau kita enggak bantu. Jadi yang tadinya Dante suka renang, gara-gara kejadian itu dia sempat takut," sambung Tamara.
Sebagai informasi, putra semata wayang Tamara Tyasmara dan Angger Dimas, Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante (6), meninggal dunia diduga karena tenggelam saat berenang di sebuah kolam di daerah Pondok Kelapa, Jakarta Timur tanggal 27 Januari 2024.
Dante saat itu berenang bersama kekasih Tamara, Yudha Arfandi.
Yudha ditangkap di daerah Pondok Kelapa, Jakarta Timur lalu ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Metro Jaya sejak Jumat (9/2/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.