Cerita Putri Ayudya Belajar Senjata Api demi Perannya di Film 13 Bom di Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Putri Ayudya sempat menceritakan pengalamannya dalam belajar senjata api di film 13 Bom di Jakarta.

Hal itu ia ucapkan dalam konferensi pers film tersebut yang digelar di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Kamis (21/12/2023).

Melalui apa yang diucapkannya, aktris itu menceritakan bahwa ia tidak pernah bertemu dengan senjata api sebelumnya.

Baca juga: Fakta-fakta Menarik dari Film 13 Bom di Jakarta

Untuk itu, Putri harus belajar dalam mengenali berbagai jenis senjata api yang ia pakai guna menunjang peran yang ia ambil.

“Ini kalau dibilang challenging banyak banget yang challenging,” ucap pemeran Karin itu.

“Jadi buatku menarik banget karena enggak pernah ketemu sama senjata api seumur-umur,” lanjutnya.

Baca juga: Rio Dewanto Ubah Penampilan demi Film 13 Bom di Jakarta

Karena hal itu, Putri harus menjalani latihan khusus agar bisa mengenali masing-masing senjata yang akan ia gunakan.

“Latihan mengenali masing masing senjata yang aku pakai, mulai dari yang besar, yang sedang, sampai yang kecil,” katanya.

“Ada yang ditaruh di pinggang, ada yang dikalungin, ada yang yang ditaruh di kaki,” sambung aktris itu.

Baca juga: Ardhito Pramono Jadi Orang Panikan di Film 13 Bom di Jakarta

Selain itu, ia juga sempat menceritakan salah satu adegan yang menurutnya sangatlah sukar untuk dilakukan.

Adegan tersebut mengharuskannya untuk melakukan sejumlah persiapan seperti membuka bagasi hingga mengeluarkan senjata di waktu yang bersamaan.

“Nah, itu menurutku adalah adegan yang paling ribet. Karena harus belajar ngeluarin senjata, buka bagasi mobil, sambil ngomong, sambil nyiapin semuanya,” ungkapnya.

Baca juga: Film 13 Bom di Jakarta Gunakan Senjata Asli dan Ledakan Sejumlah Mobil

Berkat itu, wanita tersebut harus rela belajar bersama tim armory guna mematangkan persiapannya dalam film 13 Bom di Jakarta.

“Percayalah, saya setiap hari sama tim armory cuma mojok di samping untuk belajar bongkar tas, keluarin senjata, pasang magazine,” ucap Putri.

“Satu-satu di ulang tiap hari dan ngulang-ngulang dialognya,” tutupnya.