Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Main di Film Indonesia Dari Timur, Marcelino Lefrandt Ingin Lihat Kemampuan Sepak Bola Anak Papua

Kompas.com - 09/12/2023, 17:50 WIB
Cynthia Lova,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor Marcelino Lefrandt bermain di film Indonesia Dari Timur.

Marcelino berperan sebagai pengusaha yang memberikan sponsor untuk tim sepak bola Papua.

Marcelino mengatakan, ia langsung setuju main di film Indonesia Dari Timur setelah melihat ceritanya. Sebab di film ini ia menjadi karakter yang berbeda dari film-filmnya sebelumnya.

Baca juga: Marcelino Lefrandt Ungkap Alasan Putus dari Violenzia Jeanette

“Kalau saya langsung oke pas lihat ceritanya karena karakternya beda. Saya biasa mainkan karakter putih, sekarang abu-abu lah memainkan perannya,” ujar Marcelino di jumpa pers Indonesia Dari Timur, Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (9/12/2023).

Lalu, Marcelino juga tertarik beradu akting karena ingin melihat kemampuan sepak bola anak-anak Papua.

“Kedua, saya tertarik mau ketemu orang Papua. Adik-adik di belakang ini rising star dan potensi sepak bola Indonesia,” kata Marcelino.

Baca juga: Putus dari Violenzia Jeanette, Marcelino Lefrandt: Komunikasi Tetap Baik

“Mereka atlet (sepak bola) mereka (juga) bisa sebagai aktor,” lanjut Marcelino.

Marcelino mengatakan, ia pun sempat ikut bermain bersama para bintang sepak bola ini untuk mendekatkan diri.

Marcelino pun memuji kemampuan sepak bola dari para bintang Papua tersebut.

“Menarik dan saya pribadi mau ikut, agar bisa blend dalam peran yang dimainkan. Sepak bola skillnya bagus tidak perlu dipertanyakan lagi,” tutur Marcelino.

Baca juga: Indonesia Dari Timur, Film Kisah Nyata yang Terinspirasi dari Kemenangan Tim Sepak Bola Papua di Ajang PON

Sebagai informasi produksi film Indonesia Dari Timur dilakukan di Wamena, Timika, dan Jayapura.

Indonesia Dari Timur mengisahkan tentang Edu seorang pilot senior yang melayani rute-rute perintis di Papua, mendapatkan tugas dari Simon, pemilik perusahaan penerbangan untuk membangun sebuah tim sepakbola yang dipersiapkan untuk bertanding dalam sebuah turnamen bergengsi.

Edu yang semula enggan menyetujui tugas tersebut, akhirnya berubah. Edu dijanjikan akan memimpin sebuah anak perusahaan yang akan didirikan Simon, dengan satu syarat bahwa ia harus bisa mendirikan sebuah klub sepak bola remaja yang akan disponsori perusahaan mereka.

Baca juga: Nia Zulkarnaen dan Ari Sihasale Antar Mieke Wijaya ke Peristirahatan Terakhir

Mereka juga merekrut bakat-bakat muda Papua yang tercerai-berai tanpa pembinaan.

Meskipun tim mereka baru saja memenangkan pertandingan nasional belum lama ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com