JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka kasus penipuan tiket konser Coldplay, Ghisca Debora Aritonang (19) dihadirkan dalam konferensi pers di Polres Jakarta Pusat, Senin (20/11/2023).
Perempuan yang masih berstatus mahasiswa itu memakai baju tahanan berwarna oranye dan kedua tangannya diborgol.
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan modus, motif, hingga sejumlah fakta tentang Ghisca dan kasus penipuan tersebut.
Susatyo mengatakan Ghisca memang sudah menjadi reseller tiket konser internasional sejak 2022.
Pada saat penjualan tiket konser Coldplay pada Mei 2023, Ghisca juga ikut war dan berhasil mendapatkan 39 tiket.
Baca juga: Penipu Tiket Konser Coldplay, Ghisca Debora Aritonang, Kantongi Keuntungan Rp 250.000 Per Tiket
Tiket-tiket tersebut telah diserahkan kepada para pemesannya.
Ghisca lalu mengajak teman-temannya untuk menjadi reseller.
Ghisca berdalih bahwa ia kenal dengan pihak promotor dan bisa mendapatkan tiket komplimen menjelang hari konser.
"Dijanjikan akan didapat menjelang konser. Yang bersangkutan meyakinkan kenal dengan perantara atau promotor, padahal dari Mei sampai November tidak ada komunikasi apapun dengan pihak perantara," kata Susatyo Purnomo Condro.
Alhasil, enam reseller juga rugi akhirnya melapor ke Polres Jakarta Pusat.
Baca juga: Mengaku Kenal Promotor, Ghisca Debora Aritonang Janjikan Tiket Konser Coldplay
Susatyo mengatakan Ghisca melakukan penipuan ini untuk mencari keuntungan pribadi.
"Motifnya untuk mencari keuntungan dan menurut GDA satu tiket itu Rp 250.000," ujar Susatyo Purnomo Condro
Total kerugian enam pelapor tersebut adalah Rp 5,1 miliar dari 2.268 tiket yang dijanjikan Ghisca.
Ghisca memakai uang yang didapat dari tipu muslihatnya ini untuk berfoya-foya.
Ia membeli barang branded seperti tas Hermes dan sepatu Loro Piana yang total mencapai Rp 600 juta.
Baca juga: Ghisca Debora Beli Tas hingga Sepatu Senilai Rp 600 Juta Pakai Uang Penipuan Tiket Konser Coldplay