Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Made In Abyss, Manga yang Buat Sejumlah Idol Kpop Dikritik

Kompas.com - 20/11/2023, 16:55 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

KOMPAS.com- Sejumlah idol Kpop seperti Mingi Ateez, Soobin TXT, Woozi Seventeen dan Taeyong NCT mendapat banyak kritik usai diketahui membaca atau pun menonton anime Made In Abyss.

Sekilas, serial yang awalnya diterbitkan di Jepang sejak tahun 2017 ini tampak seperti manga fantasi biasa.

Kisahnya mengikuti seorang anak yatim piatu bernama Riko yang tinggal di tengah masyarakat yang tinggal di sekitar dan menjelajahi "Abyss", sebuah lubang yang masuk jauh ke dalam bumi.

Lantas apa alasan banyak idol dikritik karena ketahuan menikmati manga yang kemudian menjadi anime ini?

Baca juga: Manga Attack on Titan Tetap Lanjut, Bawa Kisah Masa Kecil Levi Ackerman

Apa itu Made in Abyss?

Serial anime Made in Abyss dianggap sebagai tayangan kontroversial karena menggambarkan adegan-adegan kengerian yang tak terkatakan yang berkaitan dengan pelecehan anak, penyiksaan, penyerangan.

Film ini mengisahkan perjalanan seorang gadis muda, Riku, dan teman setengah manusianya, Reg, saat mereka melakukan perjalanan ke dalam "Abyss" yang berbahaya untuk menemukan ibu Riku.

Konten kekerasan

Namun, seiring berjalannya cerita, kisah ini berubah menjadi lebih gelap dan melibatkan kekerasan grafis terhadap anak-anak.

Sebagai contoh, kepala panti asuhan tempat Riko dan anak-anak lain tinggal menghukumnya dengan mengikatnya dalam keadaan telanjang dan memukulinya, sesuatu yang menurut banyak orang tidak perlu dilakukan.

Baca juga: 13 Kata-kata Bijak Nico Robin, Karakter dalam Manga One Piece

Adegan ini berdurasi sekitar satu detik dalam versi anime yang tersedia di Amazon Prime dan merupakan sebuah panel dalam manga.

Meskipun kekerasan grafis dan adegan pelecehan terhadap anak-anak merupakan hal yang kontroversial, banyak yang menerima hal tersebut sebagai bagian dari penceritaan.

Sosok penulisnya menjadi perdebatan

Akihito Tsukushi, pengarang serial ini, dianggap sangat bermasalah dalam dunia manga/anime.

Penonton mencatat bahwa dia adalah seorang "lolicon" (orang dewasa yang tertarik secara seksual pada gadis praremaja) berdasarkan karya seninya dan wawancara.

Seperti menyimpan seragam anak perempuan sekolah dasar yang dipajang di kamarnya dan mencium versi boneka dari salah satu karakter anaknya setiap hari.

Perilakunya membuatnya mudah untuk memahami konotasi negatif yang mengelilingi serial ini.

Sudah di edit sesuai negara

Tapi perlu juga dicatat bahwa serial ini telah diedit untuk publikasi di berbagai wilayah, termasuk Korea Selatan.

Manga serta anime berbeda dalam beberapa aspek, seperti karya seni tambahan yang tersedia dalam beberapa versi.

Versi yang tersedia dan ditayangkan di Amerika Utara di Amazon Prime dan Crunchyroll memiliki rating TV-14, tidak seperti serial lain yang mendapatkan rating TV-MA.

Dilaporkan juga bahwa versi manga dan anime Korea Selatan telah diedit secara besar-besaran, meskipun masih terdapat jejak-jejak adegan aneh dari versi aslinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com