JAKARTA, KOMPAS.com - Riuh rendah media sosial menjadi inspirasi baru dalam Wregas Bhanuteja berkarya.
Fenomena orang marah-marah kemudian berujung viral menjadi awal mula cerita terbarunya di film Budi Pekerti.
Ceritanya sendiri cukup sederhana yakni seorang guru BK bernama Bu Prani (Sha Ine Febriyanti) tengah memesan kue putu di pasar.
Suaminya yang bernama Didit (Dwi Sasono) tengah mengalami depresi karena kegagalan bisnis di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Cerita-cerita Unik di Balik Film Budi Pekerti, Air Mata Kiri hingga Ring Light Hantu
Di tengah antrean kue putu, tiba-tiba seorang bapak menyerobot dan membuat Bu Prani tersulut emosinya.
Bu Prani kemudian menegur bapak tersebut karena telah menyerobot antrean. Namun video tersebut direkam oleh para netizen sehingga menjadi viral.
Kehidupan keluarga Bu Prani pun seketika berubah dengan campur tangan netizen di dunia maya.
Netizen mencari-cari kesalahan dari Bu Prani hingga berimbas pada kedua anaknya, Tita (Prilly Latuconsina) dan Muklas (Angga Yunanda).
Baca juga: Film Budi Pekerti Jadi Persembahan Wregas Bhanuteja untuk 2 Gurunya di SMP
Permasalahan ini terus membesar hingga mengancam karier Bu Prani di sekolahnya.
Wregas Bhanuteja menggunakan netizen sebagai bencana alam tak terelakkan yang menguji ketahanan keluarga Bu Prani.
Kecaman, ancaman, hingga komentar miring datang bertubi-tubi dan meluluhlantakkan keluarga Bu Prani.
Pesan untuk netizen
Budi Pekerti tampil sangat relevan dengan kenyataan dunia nyata di mana netizen kerap menilai sesuatu di dunia maya tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Baca juga: Main di Film Budi Pekerti, Prilly Latuconsina Merasa seperti Sekolah Akting Lagi
Wregas berusaha mengingatkan para penonton untuk bisa lebih bijak lagi dalam menggunakan media sosial.