Cerita Penyanyi Pink Pernah Overdosis Obat Terlarang pada Usia Remaja

KOMPAS.com - Penyanyi Pink mengaku pernah hampir meninggal dunia akibat overdosis obat terlarang atau narkoba.

Hal itu ia ceritakan dalam wawancara program bernama "60 Minutes" dengan pemandu acara Cecilia Vega.

Sebelum bercerita tentang alasan dia bisa overdosis obat terlarang, bercerita terlebih dahulu mengenai latar belakang keluarganya.

Baca juga: Pink Menyesal Rilis Lagu SpongeBob SquarePants Weve Got Scurvy

"Saya dibesarkan di sebuah rumah di mana setiap hari orang tua saya saling berteriak dan melempar barang. Mereka saling membenci," kata Pink dilansir dari CNN, Selasa (24/10/2023).

Pemilik nama asli Alecia Moore, itu akhirnya menggambarkan dirinya sebagai seorang punk dan mulai mencoba menggunakan dan menjual narkoba.

Puncaknya, pada hari Thanksgiving tahub 1995, Pink datang ke sebuah pesta dan terlalu banyak mengkonsumsi bebagai jenis narkoba.

Baca juga: Buntut Kasus Narkoba, Aktor Lee Sun Kyun Mundur dari Drama No Way Out

"Saya berada di sebuah pesta dan saya overdosis," ujarnya.

Setelah sempat overdosis di pesta, Pink mengaku sudah tidak pernah lagi mengonsumsi obat-obatan terlarang.

Beberapa minggu setelah sempat overdosis, Pink juga ternyata berhasil mendapat kontrak rekaman pertamanya dengan grup vokal bernama Choice.

Pink juga akhirnya memulai karier solonya pada tahun 2000 album pertamanya, "Can't Take Me Home" mendapat sertifikasi double-platinum di Amerika Serikat.

Baca juga: Ammar Zoni Bebas dari Penjara, Bantah Isu Cerai dan Janji Tak Pakai Narkoba Lagi

Album yang dipengaruhi genre R&B ini menelurkan dua lagu yang berada di posisi 10 besar Billboard Hot 100 yakni "There You Go" dan "Most Girls".

"Saya terus menuntut lebih banyak dari diri saya sendiri secara fisik, emosional, spiritual, dan vokal. Saya ingin meningkatkan standarnya setiap saat," ucap Pink.

Pink juga mengingatkan agar semua perempuan bisa terus percaya diri memaksimalkan potensi yang ada pada diri sendiri.