Karina Nadila Belajar Kelola Emosi Setelah Punya Anak Pertama

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktris Karina Nadila mengaku menjadi lebih banyak belajar setelah melahirkan anak pertamanya Rubishana Praya Prihartanto.

Salah satu hal yang paling terlihat karina pelajari adalah mengelola emosi saat menghadapi anak yang sedang susah makan ataupun tantrum.

Perubahannya ternyata jadi seorang ibu itu parenting learner juga ya. Jadi belajar lagi belajar lagi, ngelola emosi ngelola kesabaran kalau anak enggak mau makan," kata Karina Cerita Rasa Nusantara, Jakarta Selatan, Rabu (18/10/2023).

Baca juga: Hampir Drop Out, Karina Nadila Selesaikan Tesis Saat Hamil

Terkait pola asuh anak, Karina mengaku tidak mau terlalu merasa perlu ribet atau susah. Ia mengaku hanya berusaha untuk menjadi ibu yang terbaik.

Karina juga selalu berusaha untuk selalu menstimulasi anaknya saat sedang bermain bersama.

"Jadi kalau kita ngajak main tuh harus mikir supaya enggak salah tuh, dia enggak terstimulasi. Jadi, aku udah mulai cari sekolah daripada aku salah mengajarkan di rumahnya mendingan aku masukkin ke sekolah yang terbaik," ucap Karina.

Adapun Karina melahirkan anak pertamanya dari suaminya, Rangga Prihartanto pada Kamis 7 Juli 2022. 

Baca juga: Cerita Karina Nadila Alami Baby Blues

Setelah melahirkan, Karina menyadari, menjadi ibu bukan suatu hal yang mudah. Bahkan Karina mengaku sempat mengalami baby blues usai melahirkan.

“Gue sempat baby blues. Gue baby blues-nya malas makan padahal gue busui (ibu menyusui),” ujar Karina dikutip kanal YouTube TonightShowPremiere, Selasa (15/11/2022).

Putri Indonesia 2017 ini mengatakan, ia mengalami baby blues ketika merasa kebahagiaannya kini terenggut setelah memiliki anak.

Pasalnya, setelah melahirkan, ia dan sang anak terus terdiam di kamar. Karina masih belum berani membawa anaknya ke luar kamar.

“Gue akhirnya minta tolong semua orang. Dua minggu pertama setelah melahirkan krusial banget, gue merasa kebebasan gue terenggut otomatis karena mikirin bayi. Begadang tiap malam, tiap hari, tiap jam,” kata Karina.

"Gue orang yang cukup dinamis terus tiba-tiba gue harus kepakem sama fase yang gitu aja. Gue belum berani bawa anak gue ke bawah. Jadi gue 13 hari di kamar gue doang. Kayak hidup gue suntuk gitu,” lanjut Karina.