Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Panji Petualang Hidup 19 Tahun Tanpa Kantong Empedu, Kini Ditambah Idap Diabetes

Kompas.com - 22/09/2023, 10:57 WIB
Sania Mashabi,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembawa acara Muhammad Panji atau yang lebih dikenal Panji Petualang sudah hidup tanpa organ tubuh kantong empedu selama kurang lebih 19 tahun.

Kantong empedu Panji telah diangkat karena dulu pernah mengalami kecelakaan motor pada tahun 2004.

"Udah enggak punya empedu. Liver mah masih ada," kata Panji di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (20/9/2023).

Menurut Panji, kecelakaan itu telah membuat livernya robek sehingga kantong empedunya harus segera diangkat. Akibat kecelakaan itu, Panji kini juga hanya memiliki setengah bagian liver.

Baca juga: Pernah Kecelakaan, Panji Petualang Hidup Tanpa Kantong Empedu Selama 19 Tahun

"Empedu saya diangkat karena liver saya juga pecah robek, jadinya dirawat di Bandung sampai empat bulan," ujarnya.

"Pemulihan satu tahun sampai akhirnya saya sudah dibilang enggak punya kantong penyaring racun," lanjut dia.

Kendati demikian, tidak adanya empedu dalam dirinya tidak membuat kehidupan sehari-hari Panji menjadi terganggu. Ia juga masih bisa makan apa pun yang ia inginkan seperti dulu.

"Sampai hari ini makan enggak ada pantangan, mi instan saya makan, nasi saya makan ya alhamdulillah semuanya baik-baik saja," ucap Panji.

Alami diabetes

Selain sudah tidak lagi memiliki kantong empedu, Panji juga tengah mengidap penyakit diabetes. Namun kondisi penyakit diabetesnya itu sudah mulai membaik.

"Alhamdulillah sekarang saya pulih lagi," tutur Panji lagi.

Panji menjelaskan, pemeriksaan ukuran gula diabetes pada tubuhnya berangsur-angsur mulai membaik.

Baca juga: Idap Penyakit Diabetes, Panji Petualang: Alhamdulillah Sekarang Saya Pulih

Jika tadinya saat diperiksa ukuran gula diabetesnya mencapai 500, kini sudah stabil di angka 120 ketika diperiksa sebelum makan, dan 140 saat sudah makan.

"Lebih berangsur turun 380 sekarang stabilnya gula (diabetes saat) puasa 120, gula (diabetes) makan 140," ujarnya.

Panji mengatakan, saat ini ia masih terus mengonsumsi obat diabetes dan mengatur pola makan sehati-hari.

Ia juga berusaha untuk tidak terlalu merasakan penyakitnya supaya bisa membawa dampak positif pada kesehatanya.

"Saya harus sehat. Jadi kalau ada orang nanya harus sehat jawabannya gitu. Itu penting banget," ucap Panji Petualang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com