Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntutan Naik Gaji Tak Dituruti, 160.000 Aktor Hollywood Ancam Mogok Kerja

Kompas.com - 14/07/2023, 12:03 WIB
Sania Mashabi,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Sebanyak 160.000 aktor Hollywood yang tergabung dalam Serikat pekerja aktor SAG-AFTRA akan mogok kerja pada Jumat (14/7/2023).

Dilansir CNN, aksi mogok kerja itu terkait negosiasi kenaikan gaji pokok dan pembayaran residual dari siaran streaming yang gagal.

SAG-AFTRA akan mogok kerja bersama serikat penulis, yakni Writers Gulit of America (WGA), yang berjumlah 11.000 orang.

Baca juga: Masuk Hollywood Walk of Fame Tahun 2024, Gwen Stefani: seperti Mimpi

"Dengan menyesal, serikat pekerja telah memilih jalan yang akan menyebabkan kesulitan keuangan," kata salah satu pernyataan studio televisi dilansir CNN, Jumat (14/7/2023).

Jika aksi mogok kerja ini terjadi, akan menjadi salah satu aksi terbesar selama 63 tahun lalu, tepatnya pada tahun 1960.

Dukungan para artis

Aksi mogok kerja itu mendapat dukungan para artis salah satunya Matt Damon dalam pemutaran perdana film Oppenheimer di London, Inggris.

Baca juga: Ma Dong Seok Akan Produksi dan Bintangi Film Hollywood Adaptasi dari Hell Divers

Matt mengatakan, sebenarnya tidak ada aktor yang ingin menghentikan kegiatannya di dunia perfilm-an.

Namun, karena tidak ada kesepakatan terkait tuntutan yang diajukan SAG-AFTRA, maka semua aktor harus terus berjuang untuk mendapatkan keadilan yang diajukan dalam negosiasi.

"Tapi jika kepemimpinan kita mengatakan bahwa kesepakatan itu tidak adil, maka kita harus bertahan sampai kita mendapatkan kesepakatan yang adil untuk aktor pekerja," ujar Matt.

Aktris Margot Robbie yang berperan dalam film Barbie juga mendukung penuh aksi tamg dilakukan oleh SAG-AFTRA.

Baca juga: Joe Biden Bilang Penulis Hollywood Pantas Mendapat Kontrak yang Adil di Tengah Pemogokan Serikat Penulis

Demikian juga dengan aktor Sheryl Lee Ralph, ia mengatakan, bahwa semua aktor SAG-AFTRA semata- mata hanya untuk berjuang mencari nafkah.

"Kami berjuang untuk apa yang kami sukai, dan apa yang kami tahu disukai orang. Kami bukan perusahaan besar bernilai jutaan dolar. Tidak, kami adalah manusia," kata Ralph.

"Dan kami ingin menikmati apa yang kami lakukan, dan kami ingin mencari nafkah. Tentang itulah ini," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com