JAKARTA, KOMPAS.com - Masa depan DC Extended Universe (DCEU) selalu dipertanyakan dari tahun ke tahun.
Kualitas-kualitas film yang dikeluarkan, dari mulai Batman hingga Aquaman, dinilai kurang memuaskan bagi sebagian penggemarnya.
Wonder Woman menjadi pengecualian karena dianggap masih memberikan nilai positif baik dari segi pendapatan atau pun komentar para kritikus film.
Pun begitu halnya dengan film-film seperti The Suicide Squad dan Justice League.
Dengan menggabungkan nama-nama beken dari pasukan pahlawan dan para penjahat komiknya, DC seolah kesulitan menentukan arah ke mana tujuan di masa depan.
Namun, para penggemar DCEU bisa sedikit bernapas lega setelah perilisan The Flash.
Film yang dibintangi oleh Ezra Miller ini memberikan secercah harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Baca juga: Daftar Pemain, Sinopsis, dan Jadwal Tayang Film The Flash
The Flash sendiri bercerita tentang Barry Allen yang menggunakan kekuatan kecepatannya untuk mengubah waktu.
Barry hidup dalam penyesalan karena sang ibu meninggal dan sang ayah harus bertanggung jawab atas kematian itu.
Ia pergi ke masa lalu dengan misi mulia menyelamatkan ibunya.
Namun, kedatangan The Flash ke masa lalu itu justru menimbulkan kerusakan dan benturan antardunia (multiverse).
Baca juga: Trailer Final The Flash Hadirkan Alfred Pennyworth hingga Jenderal Zod
The Flash kini harus menghadapi masalah baru yang lebih besar karena menyangkut kehidupan umat manusia di Bumi.
Secara gambar dan efek visual, The Flash terasa sangat jauh dari kata sempurna.
CGI dan VFX yang digunakan masih menjadi PR (pekerjaan rumah) yang harus dikerjakan oleh DC dan Warner Bros. selaku studio.
Kendati demikian, pemilihan cerita yang diambil dalam The Flash patut diacungi jempol.
Baca juga: 4 Fakta Menarik Film The Flash