Sudah 10 Tahun Cerai, Ayah Nagita Slavina Akan Gugat Mama Rieta soal Harta Gana Gini

JAKARTA, KOMPAS.com- Musisi sekaligus ayah kandung artis Nagita Slavina, Gideon Tengker mendadak muncul dan bahas harta gana gini dari pernikahannya dengan Rieta Amalia yang berakhir tahun 2013 lalu.

Didampingi kuasa hukumnya, Gideon mengatakan bahwa masih ada harta gana gini yang belum terselesaikan sampai saat ini.

Karena itu Gideon memilih menempuh jalur hukum untuk mendapat keadilan karena belum ada respons dari RIeta Amalia.

"Bukan (atas nama saya), kan dia usaha sendiri, tapi tetap istri saya karena belum cerai," kata Gideon dikutip dari YouTube Cumicumi.

Baca juga: Alasan Ibunda Nagita Slavina, Rieta Amalia, Gugat Cerai Basuki Widjaja

"Jadi statusnya kita serahkan ke Pengadilan, dengan kuasa hukum, harta bersama selama pernikahan," imbuhnya.

Kuasa hukum Gideon, Erles Rareral kemudian menjelaskan bahwa selama pernikahan, Gideon memberikan kepercayaan pada Rieta untuk mengelola beberapa usaha.

"Jadi Om Gideon ini menaruh kepercayaan luar biasa pada tante Rieta untuk mengurus seluruh usaha," kata Erles.

Bukan hanya rumah produksi, Gideon juga menyinggung tentang rumah mereka di Cempaka Putih yang juga belum diketahui pembagiannya.

Baca juga: Penjelasan Nagita Slavina tentang Kondisi Ayahnya, Gideon Tengker

"Frame Ritz, rumah (di Cempaka Putih), semua usaha dia selama perkawinan," kata Gideon.

"Ada beberapa rumah, hotel, tahu, lihat aja nanti," imbuh Gideon tentang aset yang dimaksud.

Lebih lanjut, Gideon yang menikah dengan Rieta Amalia di tahun 1986 itu mengatakan alasannya baru mengungkit persoalan gana gini setelah 10 tahun bercerai.

"Belum ada respons (selama ini)," kata Gideon.

"Jadi saat itu tidak pernah ada perjanjian-perjanjian (di awal pernikahan), hanya tahu menikah, dan selesai pun, om Gideon masih ngomong, tapi bu Rieta tidak merespons," sambung pengacara Gideon.

Gideon bersama pengacaranya berharap mendapat respons baik dari Rieta Amalia terkait harta gana gini ini sebelum mendaftarkan gugatan ke pengadilan pada Rabu minggu depan.

"Ini paling lambat hari Rabu sudah didaftarkan gugatan, jadi biarlah negara yang memutuskan," kata Erles. 

"Kita lewat pengadilan, lebih pasti di sana, tidak ada keberpihakan," imbuhnya.