Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

“Inang” dan Tanda Linguistik di Dalamnya

Kompas.com - 25/10/2022, 14:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Muhardis*

SEMALAM (saat artikel ini ditulis), 13 Oktober 2022, merupakan waktu perdana penayangan film besutan sutradara Fajar Nugros yang diberi judul “Inang”.

Sejak awal pemutaran film, teman sebangku sudah menunjukkan mimik ketakutan. Rupanya dia tidak tahu kalau film yang akan ditonton ini bergenre horor. Aku-nya, ia hanya diajak untuk nonton film yang baru dirilis.

Dia baru saja menyelesaikan bimbingan disertasi dengan promotor saat temannya mengabari kalau ia sudah dipesankan satu tiket.

Singkat cerita, film diawali dengan pemaparan kondisi tokoh utama, Wulan, meminta pertanggungjawaban kekasihnya atas kehamilannya yang memasuki usia 16 minggu.

Seperti yang sudah diterka penonton, sutradara memilihkan jalan cerita sang kekasih tidak ingin bertanggung jawab.

Lagi, teperdaya dengan tanda linguistik pada judul, Inang, penonton berekspektasi nantinya Wulan akan memilih menggugurkan kandungannya dan anaknya menjadi Inang; Wulan meninggal saat melahirkan anaknya dan ia menjelma menjadi Inang; Wulan melahirkan anaknya di dalam kuburan saat ia memilih bunuh diri bersama anak di dalam kandungannya untuk kemudian menjadi Inang.

Inang dalam pikiran penonton dapat saja berupa hantu layaknya film-film horor, setidaknya menyerupai suster ngesot, kuntilanak, si manis jembatan Ancol, atau hantu-hantu lain yang berjenis kelamin perempuan.

Tentunya sutradara sudah memikirkan matang-matang memilih tanda linguistik tersebut menjadi judul film.

Tanda linguistik/Signe Linguistique terdiri atas petanda/signifie dan penanda/signifian (Chair, 1990). Penanda dapat memiliki petanda yang berbeda jika berada dalam konteks yang berbeda.

Di sinilah pentingnya insan perfilman me-milih penanda dengan matang sesuai dengan petanda yang di-sasar.

Penggunaan tanda nonverbal/nonlinguistik berupa foto perempuan bergaun mendekati warna putih, atau setidaknya tidak benar-benar putih, dilengkapi tanda linguistik Inang, makin mempertegas bahwa Inang merupakan sosok makhluk alam gaib.

Tidak terlalu berlebihan analisis demikian karena yang sudah-sudah, jika di poster film ada tanda nonlinguistik berupa foto suster ngesot, pocong, jelangkung, dan sebagainya, dapat dipastikan di film tersebut akan dimunculkan.

Ini yang menjadi pertanyaan penonton saat film menuju puncak dan melandai menuju ending. Penonton saling lempar tanya, Inangnya mana? Celetukan dibalas dengan jawaban, Inangnya nanti di akhir cerita, lagi dandan soalnya.

Sepanjang pemutaran film, tidak ada suasana horor yang tercipta. Penonton malah tertawa ngakak saat scene memperlihatkan dalam kondisi menyeramkan disertai musik yang tadinya disisipkan untuk menghadirkan kesan horor, bayi dalam bedongan dengan muka laki-laki tua.

Bukannya takut, scene tersebut memancing gelak tawa. Tadinya, mereka berpikir kalau bayi dalam bedongan itulah yang menjadi Inang, sang tokoh utama film.

Selain Inang sebagai judul, tanda linguistik lain yang memicu pengamatan lebih lanjut saat menonton film ini ialah adanya verbal abuse yang sering dilemparkan tokoh utama, Wulan dan Bergas.

Tidak hanya satu dua orang penonton yang sepertinya terganggu dengan tanda tersebut. Bahkan, penonton menjuluki film ini dengan film anjing (diucapkan dengan nada biasa seperti saat mengucapkan salah satu jenis hewan peliharaan).

Hal tersebut bukan tanpa alasan. Tokoh Wulan seringkali, bahkan sepanjang pemutaran film, menggunakan tanda linguistik tersebut.

Misalnya, saat dia direndahkan tokoh laki-laki, ia dengan gampang melafalkannya laki-laki anjing; anjing Ardiman, dan pintu anjing.

Ia juga selalu menyelipkan tanda tersebut saat tidak menemukan apa yang dicarinya, seperti, anjing, miskin-miskin juga; anjing, pada naroh duit di mana sih; jangan bahasa Inggris, anjing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Asila Maisa Rilis Lagu 'Menanti Waktu' Ciptaan Rizky Billar

Asila Maisa Rilis Lagu "Menanti Waktu" Ciptaan Rizky Billar

Musik
Ravel Entertaiment Unggah Video BMTH, Sinyal Datangkan Kembali Oliver Sykes dkk ke Jakarta

Ravel Entertaiment Unggah Video BMTH, Sinyal Datangkan Kembali Oliver Sykes dkk ke Jakarta

Musik
Rizky Febian dan Mahalini Gelar Acara Resepsi Berkonsep Internasional

Rizky Febian dan Mahalini Gelar Acara Resepsi Berkonsep Internasional

Seleb
Positif Narkoba, Epy Kusnandar Ditangkap di Warungnya

Positif Narkoba, Epy Kusnandar Ditangkap di Warungnya

Seleb
Haikyuu!! The Dumpster Battle Dipastikan Tayang di Indonesia, Catat Tanggalnya

Haikyuu!! The Dumpster Battle Dipastikan Tayang di Indonesia, Catat Tanggalnya

Film
Polisi Sita Ganja dari Tangan Epy Kusnandar

Polisi Sita Ganja dari Tangan Epy Kusnandar

Seleb
Anggy Umbara Ungkap Alasan Mau Sutradarai Film Vina: Sebelum 7 Hari

Anggy Umbara Ungkap Alasan Mau Sutradarai Film Vina: Sebelum 7 Hari

Film
Ini Isi Suvenir Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini

Ini Isi Suvenir Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini

Seleb
Jokowi Hadiri Resepsi Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini, Beri Wejangan di Pelaminan

Jokowi Hadiri Resepsi Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini, Beri Wejangan di Pelaminan

Seleb
Anggy Umbara Sebut Proses Editing Vina: Sebelum 7 Hari Terberat Sepanjang Kariernya

Anggy Umbara Sebut Proses Editing Vina: Sebelum 7 Hari Terberat Sepanjang Kariernya

Film
Anggy Umbara Bingung Vina: Sebelum 7 Hari Jadi Kontroversi dan Mau Diboikot

Anggy Umbara Bingung Vina: Sebelum 7 Hari Jadi Kontroversi dan Mau Diboikot

Film
Hadiri Resepsi Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini, Bintang Emon: Akhirnya Lancar Sampai Pelaminan

Hadiri Resepsi Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini, Bintang Emon: Akhirnya Lancar Sampai Pelaminan

Seleb
Dulu Diam, Ryu Jun Yeol Akhirnya Buka Suara soal Hyeri dan Han So Hee

Dulu Diam, Ryu Jun Yeol Akhirnya Buka Suara soal Hyeri dan Han So Hee

K-Wave
Agensi NewJeans ADOR Adakan Rapat Pemegang Saham untuk Tentukan Nasib Min Hee Jin sebagai CEO

Agensi NewJeans ADOR Adakan Rapat Pemegang Saham untuk Tentukan Nasib Min Hee Jin sebagai CEO

K-Wave
Polisi Sebut Epy Kusnandar Ditangkap Bersama Temannya Sesama Artis

Polisi Sebut Epy Kusnandar Ditangkap Bersama Temannya Sesama Artis

Seleb
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com