Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagu Dewa 19 Ada yang Disebut Plagiat, Ahmad Dhani: Itu karena Keawaman Aja

Kompas.com - 06/06/2022, 10:32 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Musisi Ahmad Dhani tersenyum mendengar lagu milik Dewa 19 disebut plagiat dari karya musik musisi luar negeri karena kesamaan dalam ketukan drumnya.

Menanggapi isu plagiarisme di lagu Dewa 19 atau bahkan lagu-lagu band lain, Ahmad Dhani mengatakan itu karena mereka awam terhadap musik di seluruh dunia.

"Drumnya sama dianggap plagiat, itu karena keawaman mereka," kata Dhani sambil tersenyum, dikutip dari YouTube Video Legend.

"Plagiarisme enggak seperti itu. Hanya karena drumnya sama ketukannya terus dibilang plagiat. Itu karena keawaman aja, enggak ngerti apa itu plagiat," imbuhnya.

Baca juga: Cover Karya Ahmad Dhani di Panggung Java Jazz Festival, Afgan: Ini Lagu Terindah Sepanjang Masa

Dhani lantas mengomentari lagu D'Masiv yang ramai disebut mirip dengan lagu My Chemical Romance "I Dont' Love You".

Baginya lagu D'Masiv itu adalah bentuk kreativitas lain yang mungkin tidak bisa dilakukan kebanyakan orang. 

"Menurut saya itu satu bentuk kreativitas lain. Kalau memang bikin mirip-mirip itu gampang, ya banyak musisi lahir bisa besar, terkenal seperti Ryan D'Masiv," ujarnya.

"Tapi kan enggak banyak orang bisa terkenal seperti Ryan D'Masiv. Menurut saya itu bentuk kreativitas yang lain," sambung Dhani.

Bahkan menurut Dhani, musisi seperti Queen atau The Beatles juga terinspirasi dengan musik satu sama lain.

Baca juga: Fakta di Balik Lagu Juliette Dewa 19 dan Ahmad Dhani Siap jika Tidak Laku

Seperti pada lagu The Beatles "Julia" yang disebutnya mirip dengan lagu Queen "Jealousy". Tak menyangkal, lagu "Kosong" Dewa 19 juga mirip dengan lagu tersebut. 

"Di luar negeri seperti itu. Karena literasi orang Indonesia enggak terlalu banyak yang didengar, mereka hanya dengar 1.000 lagu, mereka tidak dengar 10.000 lagu," ucap Dhani.

"Mereka kalau sudah dengar 10.000 lagu ya semua hampir mirip-mirip. Padahal kalau bisa nge save 10.000 atau mungkin 50.000 lagu, banyak lagu Barat yang mirip-mirip," jelasnya.

Tapi memang, ada batasan kesamaan chord, nada yang menjadi aturan sebuah karya musik plagiat atau tidak. 

"Hukum internasional seperti itu, 8 bar atau berapa bar chord sama, nada sama itu baru (diitung plagiat)," ucapnya.

"Jadi kalau nada sama, tapi chord beda, agak sulit (dibilang plagiat), karena itu satu bentuk kreativitas lain," sambungnya.

Karena itu, Dhani menilai orang yang menyebut karya musik orang lain sebagai plagiat merupakan orang yang kurang literasi lagu. 

"Yang ngomong plagiat itu enggak ngerti aja. Di otak hanya ter-save 100 lagu, padahal di dunia ini ada 100.000 lagu, kalau orang enggak banyak literasi jadinya begitu," ucap Dhani.

"Plagiat sukses ya sukses aja, enggak ada masalah, karena bentuk kreativitas sendiri yang orang lain belum tentu bisa," imbuhnya.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com