Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ifan Seventeen Bertahan Hidup dari Terjangan Tsunami hingga Temukan Jenazah Dylan Sahara

Kompas.com - 13/04/2022, 08:25 WIB
Vincentius Mario,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Ifan Seventeen pernah mengalami kejadian yang paling memilukan dalam hidupnya.

Pada Desember 2018, Ifan menjadi salah satu korban selamat dalam bencana tsumani di Anyer, Serang, Banten.

Saat tsunami menerjang, Seventeen sedang tampil di sebuah acara gathering perusahaan PLN.

Meski dirinya selamat, Ifan harus kehilangan seluruh anggota band dan istrinya, Dylan Sahara.

Baca juga: Ajak Bicara Jenazah Dylan Sahara, Ifan Seventeen: Dokter Ngira Gue Gila

Berikut cerita Ifan Seventeen bertahan dari terjangan tsunami tersebut, seperti dirangkum Kompas.com:

1. Awal diterjang tsunami, lalu pingsan

Ifan sempat pingsan sebelum menyadari dirinya tergulung ombak dan ada di tengah laut. Tubuhnya juga terlilit kabel.

Setelah sadar, dia berusaha bernapas, tetapi yang dihirup hanya pasir dan air laut.

Ifan memilih untuk menahan napas sambil berusaha melepaskan diri dari lilitan kabel dan berjuang naik ke permukaan air.

Baca juga: Ingat Perjuangan Bertahan Hidup Saat Diterjang Tsunami, Ifan Seventeen: Nangis, Gue Pikir Ini Mimpi

Dalam keadaan demikian, Ifan mengaku sempat berpikir kejadian itu sebagai kiamat.

"Gue mimpi apa kiamat nih," ujar Ifan dikutip dari YouTube Curhat Bang Denny Sumargo.

"Gue mikir, kegulung (ombak), muter-muter, sambil mikir, ini dalam air, gue berarti harus ke atas nih, harus ngambang, instingnya," sambung Ifan.

2. Arus tenang, lalu kembali deras

Sesaat arus air laut di sekitar Ifan berhenti dan tenang, tetapi tiba-tiba mundur dan menarik tubuh Ifan kembali ke tengah laut.

Baca juga: Banyak Merek Indonesia Klaim Hadir di Paris Fashion Week, Ifan Seventeen: Yang Penting Jangan Menyertai Logo FHCM

Ifan melihat ada banyak orang berkumpul di tengah laut dan ada satu orang yang berusaha memegang tangannya.

Ifan yang juga kesulitan di tengah laut akhirnya menyikut orang yang berusaha memegang tangannya dengan panik.

"Gue inget banget kata-kata gue 'jangan pegang tangan saya, pegang barang lain, karena kalau pegang tangan saya, kita berdua mati'," ujar Ifan mengenang saat itu.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com