JAKARTA, KOMPAS.com- Tim produksi Les Copaque yang memproduksi serial animasi asal Malaysia, Upin & Ipin memberikan tanggapan setelah mendengar tayangan mereka disebut sebagai propaganda oleh Ketua KPI.
Dalam unggahannya di akun Facebook resmi Upin & Ipin, tim produksi menyatakan, memang serial mereka cukup populer di kalangan anak-anak.
Baik di Malaysia dan beberapa negara lain yang ada di wilayah sekitarnya.
"It is undeniable that ‘Upin and Ipin’ is very popular among children in Malaysia and a few countries in the region," tulis mereka di akun Upin & Ipin.
Baca juga: Ketua KPI Ungkap Fakta di Balik Tayangan Pernikahan Selebritas di TV
Di balik itu, Upin dan Ipin telah membawa banyak pesan moral dan pelajaran hidup yang bisa diambil oleh anak-anak.
"However, at the end of the day, it is a show that carries so many moral values as well as life lessons," lanjutnya.
Jadi, tidak bisa menyebut sepenuhnya hal seperti itu adalah propaganda.
Bagi mereka Upin & Ipin hanyalah tontonan hebat dengan tujuan yang hebat, yaitu memberi pesan moral dan pelajaran hidup seperti dijelaskan sebelumnya.
"It is not really propaganda. It is just a great show with great intention," tulis keterangan tersebut dikutip Rabu (15/9/2021).
Baca juga: KPI Dituding Jadi Dalang Animasi Shizuka Berbikini Disensor, Agung Suprio: Bukan Perintah KPI
Diketahui sebelumnya, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Agung Suprio dala podcast Deddy Corbuzier sempat mengatakan tentang kartun Upin & Ipin sebagai propaganda Malaysia.
Dalam pernyataannya, Agung menyebut animasi itu mendapat subsidi dari pemerintah Malaysia, sehingga menyebutnya sebagai propaganda.
"Upin Ipin itu disubsidi oleh pemerintah Malaysia. Jadi ya propaganda pada akhirnya," kata Agung saat itu.
Setelah melihat unggahan dari pihak Upin & Ipin, banyak orang Indonesia yang muncul dan berkomentar.
"Jangan dengarkan dia. Upin & Ipin selalu dan terus melakukan hal baik dalam menghibur dan mendidik anak-anak lebih baik dibanding KPI," tulis Muhammad Imam Pradana.
"Bagi saya Upin & Ipin selalu menjadi tontonan yang menyenangkan dan mendidik," tulis William Jd Turnip.
"Aku tumbuh bersama Upin & Ipin sampai sekarang saya 20 tahun dan masih menontonnya, jangan dengarkan dia," tulis Didi Mochtar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.