Iwan Fals Bicara soal Karate hingga Fakta Lagu Bento

JAKARTA, KOMPAS.com - Musisi legendaris Virgiawan Listanto atau biasa disapa Iwan Fals berbicara soal hobi karate yang sudah ditekuninya sejak lama.

Tak hanya itu, musisi berusia 60 tahun ini juga membongkar fakta lain tentang lagu “Bento”.

Hal itu disampaikan Iwan Fals saat menjadi tamu dalam kanal YouTube Soleh Solihun.

Kompas.com merangkumnya sebagai berikut:

Baca juga: Iwan Fals Ungkap Asal Usul Lagu Bento, Ternyata Berasal dari Nama Ayam Jago Miliknya

1. Dalami karate selama 40 tahun

Iwan Fals mengaku sudah menyukai bela diri sejak kecil.

Berawal dari judo yang membuatnya meraih juara di kancah nasional.

Hingga Iwan Fals merasa jatuh hati pada karate.

“Saya tuh SD sempat juara nasional judo dulu, tingkat DKI dulu, SM, terus sempat belajar silat,” kata Iwan Fals dikutip Kompas.com, Selasa (7/9/2021).

Baca juga: Iwan Fals Sebut Lagu Bento Bukan Sindiran, tetapi…

Rupanya Iwan Fals sudah menekuni karate selama 40 tahun sampai dengan saat ini.

“Mulai anak saya lahir, almarhum Galang, saya belajar karate lebih tekun. Umur 21 sampai sekarang, ya hampir 40 tahun,” tutur sang pelantun “Bongkar”.

2. Belajar karate untuk lindungi keluarga

Alasan Iwan Fals mempelajari karate awalnya untuk melindungi keluarga.

Baca juga: Iwan Fals Berlatih Karate gara-gara Keluarga Terancam, Nyaris Bakar Tongkrongan

Pasalnya, Iwan Fals mengaku bahwa keluarganya sempat mendapat gangguan dari sekelompok orang.

“Ada dulu di rumah, depan rumah saya kayak ada kayak kelompok gitu orang, pada saat saya sudah bantu tiba-tiba… Jadi dia enggak punya air, saya kasih air kan, kekeringan atau gimana. Begitu musim hujan airnya datang lagi, ya sudah saya cabut air saya, eh marah dia-nya,” tutur Iwan Fals.

Bahkan Iwan Fals sempat mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari kelompok tersebut.

Baca juga: Cerita Iwan Fals Dalami Karate, Awalnya untuk Melindungi Keluarganya

“Dulu kan rumah saya kayak bengkel, kayak lampu-lampu neon dipecah-pecahin. Waduh, yang dirusuhin saya, istri saya dan almarhum, enggak ada orang lain kan. Di sana bengkel banyak orang, gawat juga,” tutur Iwan Fals.