Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Angela Gilsha Bangkit dari Depresi Setelah Kehilangan Adiknya, Marco

Kompas.com - 05/07/2021, 20:12 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Artis peran Angela Gilsha mengungkapkan bagaimana ia bangkit setelah sempat alami depresi usai kehilangan sang adik, Marco Panari pada Januari 2021 lalu.

Awalnya, Angela merasa tak percaya telah kehilangan sang adik untuk selamanya.

“Waktu itu aku masih merasa kayaknya nanti dia akan pulang deh nanti. Kayaknya dia cuma main ke rumah temannya deh. Kayak ngerasa dia masih ada tapi enggak akan bakalan balik lagi,” Angela Gilsha dikutip Kompas.com di kanal youtube Puella ID, Senin (5/7/2021).

Baca juga: Hobi Bertanam, Angela Gilsha sampai Ngobrol dengan Tanamannya

Angela Gilsha juga merasa sangat marah dengan Tuhan dan menyalahkan keadaan atas meninggalnya sang adik.

“Aku marah sama Tuhan, marah sama keadaan. Kenapa dia? Kalau Tuhan ada kenapa enggak bantu dia? Kenapa enggak tolong dia, kenapa enggak buat dia hidup lagi. Marah sama keadaan kenapa harus terjadi sama keluargaku,” ucap

“Kenapa harus keluargaku yang ngalamin. Aku enggak bisa lihat papa nangis, mama nangis kayak gini. Itu terberat aku, aku marah sama Tuhan, aku enggak bisa bersyukur karena ngerasa apa yang perlu disyukurin Tuhan jahat,” kata Angela lagi.

Baca juga: Jadi Vegan, Angela Gilsha Beberkan Manfaat yang Dirasakannya

Wanita berusia 27 tahun ini juga sempat memohon ke Tuhan untuk mengambil nyawanya saja, bukan adiknya.

Selama tiga bulan, Angela merasakan depresi atas kepergiaan adiknya itu.

“Bisa dibilang aku lumayan cepat heal-nya. Kejadiannya Januari, three month ago (aku udah bisa bangkit). Bulan April terparah, paling down. Akhir April itu udah mendingan banget sampai sekarang banget,” ucap Angela.

Baca juga: Cerita Angela Gilsha Awal Masuk ke Dunia Hiburan

Setelah healing, pemain sinetron “Samudra Cinta” ini lambat laun menerima kepergian adiknya itu dan mulai bangkit dari depresinya.

“Aku ngerasain time will heal dari awal pelan-pelan. Kita enggak mungkin ngerasain yang anger sama setiap harinya. Pasti heal walaupun sedikit berkurang, setiap hari sedikit berkurang. Sampai akhirnya menerima ini terjadi karena Tuhan mau ngasih yang lebih besar, jadi harus yang ada dikorbankan,” kata Angela.

Lambat laun Angela pun sudah mulai bisa berdoa lagi ke Tuhan yang awalnya hanya dituangkannya di kertas.

Ia mengungkapkan rasa maafnya dan memohon agar bisa bangkit dari depresinya.

Setelah berdoa ke Tuhan, Angela pun merasa seperti lahir baru.

“Jadi aku lebih nyaman tulis di kertas, dibanding aku mikirin. Jadi aku tulis semua yang aku rasain sama apa yang ingin aku buang dari diri aku sekarang," kata Angela.

"Yang ketiga aku ingin manifestasi, ingin jadi orang yang lebih baik, lebih positif. Aku baca dengan suara seakan-akan aku berdoa ke Tuhan. Habis aku tidur, and then aku merasa seperti orang yang beda,” tutur Angela. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com