Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eddy D Iskandar Jelaskan Alasan Festival Film Bandung Pilih Istilah Nominasi Aktor Terpuji

Kompas.com - 07/10/2020, 16:17 WIB
Melvina Tionardus,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu penggagas Festival Film Bandung, Eddy D Iskandar yang aslinya merupakan penulis novel, berbincang dengan Rano Karno.

Festival Film Bandung yang pertama kali digelar pada 1987 sempat mendapat larangan dari Menteri Penerangan saat itu.

Alasannya, kata "festival film" harus diganti karena acara serupa hanya ada satu, Festival Film Indonesia (FFI).

Baca juga: Perankan Orang Keterbelakangan Mental, Nia Daniaty Langsung Masuk Nominasi FFI

Rano Karno lalu mengungkapkan terkadang, dua festival ini mempunyai hasil penilaian yang berbeda untuk film-film yang sama, karena sudut pandang yang berbeda.

Salah satunya juga menamakan nominasi, mereka memilih istilah aktor terpuji, ketima aktor terbaik seperti yang ada di FFI.

"Misal Rano Karno pemain terbaik, berarti yang lain enggak boleh ini, mesti terbaik. Kalau terpuji boleh berbeda," jelas Eddy D Iskandar, dikutip dari kanal YouTube Si Rano, Rabu (7/10/2020).

Baca juga: Rianto, Penari Lengger di Kucumbu Tubuh Indahku Bangga Muhammad Khan Menang FFI 2019

Menurut Eddy, dengan kata terpuji, aktor tersebut merupakan versi paling unggul di antara nominee lainnya.

"Kalau misalkan kita milih seorang pemain terpuji, yang lain boleh aja. Artinya, kita bukan yang segala-galanya," kata Eddy.

"Tapi kita tetap menempatkannya sebagai terpuji," imbihnya.

Begitu pula jumlah nominee dalam setiap nominasinya yang tidak selalu sama.

"Karena terpuji itu, kami tidak bisa memilih dua. Misalkan pemain itu bisa pilih dua. Kalau ternyata yang dianggap calon terpuji itu ada tiga, enggak memaksakan harus jadi lima," ujar Eddy.

Jikalau ada enam orang atau film yang cocok untuk masuk nominasi, mereka akan tetap memasukkan semuanya. Namun idealnya hanya berisi lima nominee.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com