Sentilan Menggelitik Soimah untuk Mereka yang Ngotot Mudik demi Hidangan Lebaran

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi orang yang merantau, pulang kampung pada hari raya Idul Fitri atau biasa disebut mudik merupakan hal yang paling dinantikan.

Tidak hanya bisa berkumpul dengan keluarga, tetapi yang jelas bisa kembali merasakan masakan khas hidangan Lebaran yang mungkin hanya bisa dinikmati setahun sekali.

Namun, di tengah pandemi Covid-19, pemerintah sudah mengimbau warga agar tidak mudik. 

Baca juga: Soimah: Cuma Diminta di Rumah Aja, Kok Pada Ngeyel...

Hal ini demi memutus rantai penyebaran Covid-19, terutama untuk orang-orang yang sudah sepuh di kampung halaman.

Menyadari pentingnya hal tersebut, artis serba bisa, Soimah Pancawati, yang lahir di Pati, Jawa Tengah, mengingatkan semua orang untuk tidak mudik.

"Jadi enggak usah 'Nanti di rumah enggak bisa makan ini', ya sudah makan sama telur dan kecap, garam dijadikan kuah ya bisa," ujar Soimah yang berbicara dengan bahasa Jawa, dikutip Kompas.com, Senin (30/3/2020).

Baca juga: Berbahasa Jawa, Soimah Minta Perantau Tidak Mudik Lebaran

Ia mengatakan, tiap orang perlu memulai untuk mengikuti imbauan pemerintah tersebut.

"Jadi enggak usah banyak alasan, enggak usah bingung. Biar negara yang mikir, yang penting dari diri sendiri," kata Soimah.

Menurut Soimah, jika warga nekat mudik, bisa jadi warga tersebut menjadi carrier dan membawa virus yang bisa ditularkan kepada keluarganya yang imunnya tidak kuat.

Baca juga: Profil Soimah, Pelantun Woyo-woyo yang Serba Bisa

Hal tersebut justru membuat orang-orang tidak bisa ber-Lebaran.

"Bapak-bapak, ibu-ibu semuanya, kakakku yang berada di perantauan, enggak usah pada balik kampung dulu. Kasihan bapak sama ibu kalian yang sudah tua nanti malah kena (corona). Anak kalian, saudara-saudara, tetangga-tetangga nanti kena semua, jadi ini enggak selesai-selesai, enggak bisa Lebaran, enggak dapat THR," ujar Soimah.

Sebelumnya, pemerintah mengimbau agar tahun ini terutama warga Jakarta tidak melakukan tradisi mudik saat Lebaran.

Hal itu dilakukan demi memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19).