Adu Akting dengan Kekasih, Carissa Perusset Jaga Profesionalitas

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Carissa Peruset mengaku tetap menjaga profesionalitas saat beradu akting dengan kekasihnya, Jerome Kurnia dalam film horor berjudul Surat dari Kematian.

"Professional saja sih, maksudnya kita biasa aja. Setiap hari ada on set, ya saling support saja sih," kata Carissa saat ditemui saat gala premier film Surat dari Kematian di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2020).

Bintang film Antalogi Rasa itu bercerita, awalnya Jerome yang lebih dulu mendapat tawaran bermain film horor Surat dari Kematian.

Baca juga: Merasa Kesulitan, Carissa Perusset Sempat Menangis Jalani Shooting Film Perdananya

"Awalnya kan dia cerita dapet project film ini, dia bingung ambil film horor apa enggak, aku bilang ambil saja kenapa enggak," tutur Carissa.

Menurut Carissa, sang kekasih bingung hendak menerima tawaran film tersebut atau tidak.

Tetapi, belakangan malah tawaran bermain di Surat dari Kematian datang padanya.

"Terus beberapa bulan kemudian aku dapet film ini juga, terus aku ambil. Ternyata project-nya kita sama jadi enggak sengaja gitu," ujarnya.

Kata Carissa, dia dan Jerome bukanlah pasangan yang selalu terlihat romantis. Namun, saat di lokasi syuting, mereka saling mendukung satu sama lain.

"Ya interesting banget kayak kita juga chemistry-nya kalau kita syuting kan lumayan stress pressure gitu kan dan dari situ aku tahu kalau dia tuh support aku kayak, I know it's cheesy," ucapnya.

Baca juga: Surat dari Kematian Bikin Endy Arfian Banyak Berdoa

Film yang disutradarai oleh Hestu Saputra ini bercerita tentang Kinan (Carissa Peruset) yang mencoba membongkar misteri kematian dari Darius (Jerome Kurnia), mahasiswa yang tewas gantung diri.

Bersama Zein (Endy Arfian), Kinan membantu tiga temannya yang mendapat surat kematian, yang pengirimnya diduga adalah arwah Darius.

Penasaran? Surat dari Kematian bakal tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada 9 Januari 2020 mendatang.

Baca juga: Carissa Perusset Satu Tahun Belajar Bahasa Indonesia demi Antologi Rasa