JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis Ratna Sarumpaet mengatakan akan terus mengkritik kebijakan-kebijakan yang menurut pandangannya salah.
Ia pun tak gentar meski sempat mendekam di Lapas perempuan kelas II A Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Katanya, kebiasaan mengkritik sudah tidak bisa diubah.
"Ya sebagai aktivis itu enggak bisa diubah ya, sudah tabiat saya," ujar Ratna Sarumpaet saat ditemui di kediamannya, Kampung Melayu Kecil, Jakarta Selatan, Kamis (26/12/2019).
Baca juga: Ratna Sarumpaet Mengaku Salah Masuk Tim Pemenangan Prabowo
Ia menceritakan pengalamannya saat mendekam di penjara.
Ratna mengaku membantu banyak orang ketika ia mendekam di Rutan Polda Metro Jaya.
"Di penjara di Polda juga banyak yang saya bantu, artinya kualitas saya sebagai aktivis enggak berhenti di mana pun saya berada," kata Ratna.
Baca juga: Bebas dari Penjara, Ratna Sarumpaet Rilis Buku Autobiografi Tahun Depan
Ratna Sarumpaet bebas bersyarat setelah terjerat kasus penyebaran berita bohong.
Adapun, Ratna Sarumpaet dikenal publik sebagai aktivis karena pernyataan-pernyataan yang keras dalam mengkritik suatu kebijakan.
Selain itu, Ratna juga terkenal dengan pementasan monolog "Marsinah Menggugat" yang banyak dicekal di sejumlah daerah pada era administrasi orde baru.
Ratna Sarumpaet mendirikan Sarumpaet Crisis Centre sebagai bantuan bagi masyarakat dalam menghadapi masalah, khususnya dalam menghadapi rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 1 April 2012.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.