Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Sama Sekali Tak Melunak, Bahkan Bertekad Tingkatkan Kekuatan Nuklir Hadapi Barat

Kompas.com - 20/12/2023, 19:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia meningkatkan persenjataan nuklirnya dan menjaga pasukan strategisnya pada tingkat kesiapan tertinggi ketika Barat melancarkan perang hibrida terhadapnya.

Rusia akan melanjutkan apa yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina, dan semua upaya untuk memberikan kekalahan strategis kepada Rusia telah runtuh.

Ini disampaikan Putin dalam sebuah konferensi pejabat pertahanan senior pada Selasa (19/12/2023).

Baca juga: Putin Akan Tindak Keras Agen Asing yang Ganggu Stabilitas Rusia

Dilansir dari Reuters, pemimpin Rusia itu juga menuduh Amerika Serikat mengeksploitasi Eropa untuk kepentingannya sendiri dan mengatakan bahwa negaranya tidak merencanakan perang dengan Eropa.

Rusia siap untuk berbicara dengan Ukraina, AS, dan Eropa mengenai masa depan Ukraina jika mereka menginginkannya, tetapi negara itu akan mempertahankan kepentingan nasionalnya, kata Putin.

"Di Ukraina, mereka yang agresif terhadap Rusia, dan di Eropa dan Amerika Serikat, apakah mereka ingin bernegosiasi? Biarkan mereka. Namun, kami akan melakukannya berdasarkan kepentingan nasional kami," katanya. "Kami tidak akan menyerahkan apa yang menjadi milik kami."

Rusia akan melanjutkan dari kepentingannya sendiri ketika berurusan dengan Ukraina, terlepas dari upaya Kyiv untuk membuat perjanjian apa pun, kata Putin, yang minggu lalu mengumumkan bahwa tujuan negaranya di Ukraina tetap tidak berubah dan tidak akan ada perdamaian sampai tujuan tersebut tercapai.

"Keanggotaan Ukraina dalam aliansi militer NATO tidak dapat diterima oleh Rusia dalam 10 tahun, dan tidak dalam 20 tahun," katanya.

Di juga mengatakan bahwa industri pertahanan Rusia telah bereaksi terhadap konflik di Ukraina lebih cepat daripada Barat.

Menteri Pertahanan Sergey Shoigu Rusia mengatakan pada pertemuan yang sama bahwa Rusia telah meningkatkan produksi tank sebanyak 5,6 kali lipat sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu

Baca juga: Putin Nyatakan Siap Berunding dengan Ukraina

Dia juga telah memasang ranjau seluas 7.000 km persegi (2.700 mil persegi) di sepanjang 2.000 km (1.250 mil) di garis depan.

Moskwa telah menuntut denazifikasi, demiliterisasi, dan status netral Ukraina, yang telah diulangi oleh Putin sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

Rusia menuduh bahwa pemerintah Ukraina sangat dipengaruhi oleh kelompok-kelompok nasionalis radikal dan neo-Nazi, yang diperdebatkan oleh Kyiv dan Barat.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Israel Telat Temukan Terowongan | Penantang Putin di Pilpres

Pemerintah Rusia juga secara konsisten menuntut agar Ukraina tetap netral dan tidak bergabung dengan NATO.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com