Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 4 Tahun di Texas Bawa Pistol Berpeluru Penuh ke Sekolah

Kompas.com - 02/09/2022, 09:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

TEXAS, KOMPAS.com - Seorang anak berusia empat tahun di negara bagian Texas, Amerika Serikat (AS), membawa sebuah pistol berpeluru penuh ke sekolah, kata pihak berwenang setempat.

Peristiwa mengejutkan di Kota Corpus Christi pada hari Rabu (31/8/2022) itu terjadi dua hari setelah peristiwa serupa terjadi di negara bagian Arizona, melibatkan seorang anak berusia tujuh tahun.

Dalam kasus di Texas, seorang polisi sekolah yang sedang tidak bertugas diminta masuk untuk membantu menangani seorang siswa empat tahun yang membawa sebuah pistol berpeluru penuh ke sekolah.

Baca juga: Penyintas Insiden Penembakan Texas Berikan Kesaksian Emosional pada DPR

Polisi tersebut lantas mengambil pistol itu.

Orang tua anak itu diketahui sebagai pemilik senjata tersebut.

Sang ayah yang berusia 30 tahun kemudian ditangkap dan didakwa karena menyebabkan senjata api dapat diakses oleh anak-anak dan membahayakan nyawa anak.

Warga Amerika, tragisnya, menjadi semakin terbiasa dengan penembakan massal yang berulang kali terjadi di sekolah.

Pada Mei lalu, 19 murid SD dan dua guru mereka tewas dalam penembakan massal di sebuah sekolah dasar di Kota Uvalde, Texas.

Sementara, pada Senin (29/8/2022) lalu, seorang anak berusia tujuh tahun di Arizona ditemukan membawa pistol kosong dan sebuah magasin bermuatan peluru di dalam ranselnya ke sekolah di Kota Cochise.

Hal diungkap oleh kantor sheriff setempat.

Baca juga: Penembakan SD Texas Ditinjau Ulang: Mengapa Respons Polisi Begitu Lamban?

Diberitahu tentang kejadian itu, ayah anak tersebut pulang ke rumah dari kantornya untuk memeriksa simpanan senjata apinya. Ternyata satu pistolnya yang lain pun hilang.

Pistol kedua kemudian ditemukan di kantor administrasi sekolah, di mana anak itu tampaknya menyembunyikannya sambil menunggu pihak berwenang.

“Orang tuanya diwawancarai dan mengatakan bahwa senjata-senjata itu telah disimpan di tempat yang mereka yakini aman, jauh dari anak-anak, sepulang dari perjalanan berkemah belum lama ini. Tapi tampaknya anak kelas dua SD itu dapat memperoleh akses dan membawa pistol-pistol itu ke sekolah,” tambah pernyataan kantor sheriff, dikutip dari Kantor Berita AFP.

Anak itu menghadapi proses pendisiplinan menurut undang-undang yang berlaku, khusus untuk menangani anak-anak di bawah umur.

Hampir 400 juta senjata api berada di AS, lebih banyak ketimbang populasi negara itu. 

Baca juga: Video Penembakan SD Texas Beredar, Tampilkan Polisi yang Hanya Diam di Situasi Genting

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden dan Trump Sepakati Aturan Debat Pertama Pilpres AS 2024, Termasuk Tak Boleh Bawa Catatan

Biden dan Trump Sepakati Aturan Debat Pertama Pilpres AS 2024, Termasuk Tak Boleh Bawa Catatan

Global
1,5 Juta Jemaah Haji Serbu Padang Arafah untuk Wukuf di Tengah Cuaca Ekstrem

1,5 Juta Jemaah Haji Serbu Padang Arafah untuk Wukuf di Tengah Cuaca Ekstrem

Global
Jet Tempur Swedia Cegat Pesawat Militer Rusia yang Langgar Wilayah Udara

Jet Tempur Swedia Cegat Pesawat Militer Rusia yang Langgar Wilayah Udara

Global
Kamal Ismail, Arsitek yang Tolak Dibayar Usai Perluas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Kamal Ismail, Arsitek yang Tolak Dibayar Usai Perluas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Global
Penampilan Publik Perdana Kate Middleton sejak Didiagnosis Kanker

Penampilan Publik Perdana Kate Middleton sejak Didiagnosis Kanker

Global
Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Internasional
Tzav 9, Kelompok Warga Israel yang Rutin Blokir, Jarah, dan Bakar Bantuan untuk Gaza

Tzav 9, Kelompok Warga Israel yang Rutin Blokir, Jarah, dan Bakar Bantuan untuk Gaza

Global
Ukraina Serang Perbatasan, 5 Warga Rusia Tewas

Ukraina Serang Perbatasan, 5 Warga Rusia Tewas

Global
Korut Bangun Jalan dan Tembok di Zona Demiliterisasi

Korut Bangun Jalan dan Tembok di Zona Demiliterisasi

Global
Di Gaza Utara Bawang Sekilo Rp 1,1 Juta, Warga Pilih Makan Roti

Di Gaza Utara Bawang Sekilo Rp 1,1 Juta, Warga Pilih Makan Roti

Global
WHO: Pasien Flu Burung di Meksiko Meninggal karena Kondisi Lain

WHO: Pasien Flu Burung di Meksiko Meninggal karena Kondisi Lain

Global
Tak Terima Diremehkan, Wanita Ini Resign Lalu Kuliah Lagi, Kini Kembali Bekerja dengan Gaji 2 Kali Lipat

Tak Terima Diremehkan, Wanita Ini Resign Lalu Kuliah Lagi, Kini Kembali Bekerja dengan Gaji 2 Kali Lipat

Global
Rangkuman Hari Ke-842 Serangan Rusia ke Ukraina: Kiriman Paket Bantuan Militer Jerman | Ultimatum Putin Dibalas Zelensky

Rangkuman Hari Ke-842 Serangan Rusia ke Ukraina: Kiriman Paket Bantuan Militer Jerman | Ultimatum Putin Dibalas Zelensky

Global
1,5 Juta Lebih Jemaah Menuju Arafah untuk Prosesi Wukuf

1,5 Juta Lebih Jemaah Menuju Arafah untuk Prosesi Wukuf

Global
Militer AS Hancurkan Radar dan Drone Kapal Houthi

Militer AS Hancurkan Radar dan Drone Kapal Houthi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com