PRETORIA, KOMPAS.com - Gejala Omicron yang ditemukan oleh Angelique Coetzee, salah seorang dokter di Afrika Selatan yang pertama mendeteksi varian baru Covid-19 tersebut, cukup berbeda dengan biasanya termasuk varian Delta.
Pasien-pasien Coetzee mengalami gejala-gejala Covid Omicron seperti sangat capek selama satu atau dua hari, tenggorokan serak, tetapi tidak batuk-batuk dan tidak kehilangan indra penciuman (anosmia).
"Keluhan yang disampaikan pasien (Omicron) biasanya adalah mereka merasa sangat capek selama satu atau dua hari. Gejala lain adalah, sakit kepala dan badan terasa sakit. Tenggorokan serak. Mereka tidak batuk-batuk, tidak juga kehilangan indra penciuman maupun indra perasa," kata Coetzee dalam wawancara dengan BBC, yang dikutip Kompas.com pada 29 November 2021.
Baca juga: Penelitian Terbaru: Varian Omicron Berkembang 70 Kali Lebih Cepat daripada Delta
Insiden yang ia tuturkan ini mengacu pada kejadian pada 18 November 2021.
Pada hari itu, klinik yang ia kelola menerima sejumlah pasien yang memperlihatkan gejala berbeda dari sakit yang diakibatkan oleh varian Delta.
Para pasien yang mendatangi kliniknya mengaku sangat capek selama dua hari. Mereka juga mengatakan, badan sakit-sakit dan mengalami sakit kepala.
Ia menggambarkan gejala ini berbeda dengan gejala pasien Delta dan berpikir ada sesuatu yang tengah terjadi, lalu memutuskan untuk melaporkannya ke otoritas kesehatan di Afrika Selatan.
Baca juga: Dokter Penemu Varian Omicron: Gejalanya Berbeda dengan Delta