Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

Kompas.com - 24/05/2024, 09:50 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Sebuah video diklaim menampilkan helikopter dengan teknologi night vision yang digunakan Turkiye untuk mencari lokasi kecelakaan Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Raisi dan beberapa pejabat Iran dinyatakan tewas dalam kecelakaan helikopter, pada Senin (20/5/2024).

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video itu keliru dan perlu diluruskan.

Narasi yang beredar

Video helikopter dengan teknologi night vision yang digunakan Turkiye untuk mencari lokasi kecelakaan Presiden Iran disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

Klip yang sama juga terdapat pada bagian awal video yang diunggah akun ini.

Berikut narasi yang ditulis salah satu akun Facebook pada Senin (20/5/2024) dalam terjemahan bahasa Indonesia:

BREAKING: TURKI MENGERAHKAN HELIKOPTER NIGHT VISION UNTUK MENCARI PRESIDEN IRAN
Turki telah mengerahkan helikopter penglihatan malam untuk membantu pencarian presiden Iran yang hilang.

“Kami mengirim 6 awak kendaraan dan 32 ahli ke Iran untuk melakukan pencarian dan penyelamatan di daerah pegunungan. Kami telah menyiagakan tim yang terdiri dari 15 ahli penelitian untuk pindah ke Iran. Lima tim kami hampir mendekati koordinat helikopter yang diumumkan oleh Ruang Angkasa Iran."

Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Senin (20/5/2024), soal teknologi night vision drone Akinci yang dikerahkan Turkiye untuk membantu pencarian helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi.akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Senin (20/5/2024), soal teknologi night vision drone Akinci yang dikerahkan Turkiye untuk membantu pencarian helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Penelusuran Kompas.com

Video yang beredar merupakan helikopter medevac atau medical evacuation, milik Brigade Penerbangan Tempur ke-82 Angkatan Udara Amerika Serikat (AS).

Video serupa ditemukan di kanal YouTube AiirSource Military, pada 20 Maret 2012 dan situs web Angkatan Laut AS, 13 April 2012.

Video tersebut merupakan bagian dari latihan lepas landas, mendarat, dan pengerahan petugas medis dengan kabel hoist.

Turkiye memang memberikan bantuan dalam mencari lokasi kecelakaan helikopter Bell 212 yang ditumpangi Raisi.

Seperti dilaporkan Al Jazeera, Otoritas Darurat Turkiye mengirimkan kendaraan serta ahli pencarian dan penyelamatan setelah Iran meminta bantuan.

Turkiye mengerahkan pesawat nirawak atau drone Akinci yang diproduksi Baykar Defense, perusahaan pertahanan swasta yang pesawatnya digunakan Angkatan Bersenjata Turki.

Kendati demikian, video yang beredar bukanlah helikopter dengan teknologi night vision yang dikerahkan Turkiye.

Kesimpulan

Video latihan helikopter medevac milik Brigade Penerbangan Tempur ke-82 Angkatan Udara AS disebarkan dengan konteks keliru.

Video tersebut bukan memperlihatkan drone Akinci atau helikopter dengan teknologi night vision yang dikerahkan Turkiye untuk mencari lokasi kecelakaan helikopter Presiden Iran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEK FAKTA: Informasi Keliru soal Kematian Joe Biden pada 2018

CEK FAKTA: Informasi Keliru soal Kematian Joe Biden pada 2018

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden dan Kapolri Tetapkan 4 Polisi Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

[HOAKS] Presiden dan Kapolri Tetapkan 4 Polisi Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Huruf Y Akan Dihapus dari Alfabet

[HOAKS] Huruf Y Akan Dihapus dari Alfabet

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Manipulasi Foto Zelensky dan Istrinya Berpose dengan Tumpukan Uang

[VIDEO] Manipulasi Foto Zelensky dan Istrinya Berpose dengan Tumpukan Uang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Turis Meksiko Tembak Polisi Saat Ditilang

[HOAKS] Turis Meksiko Tembak Polisi Saat Ditilang

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Berita Kedatangan Transmigran ke Aceh Disebarkan dengan Konteks Keliru

[VIDEO] Berita Kedatangan Transmigran ke Aceh Disebarkan dengan Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Mayones Real Gayo Bernuansa Pelangi, Simak Faktanya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Mayones Real Gayo Bernuansa Pelangi, Simak Faktanya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Ada Kota Tersembunyi di Antarktika? Cek Faktanya

INFOGRAFIK: Benarkah Ada Kota Tersembunyi di Antarktika? Cek Faktanya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pisang Somalia Mengandung Cacing yang Sebabkan Kematian

[HOAKS] Pisang Somalia Mengandung Cacing yang Sebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
Video Suara Azan Terdengar di Luar Angkasa Hasil Manipulasi

Video Suara Azan Terdengar di Luar Angkasa Hasil Manipulasi

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Mundur dari Kabinet

[VIDEO] Beredar Hoaks Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Mundur dari Kabinet

Hoaks atau Fakta
Menilik Bahaya Hoaks soal Obat-obatan dan Cara Melawannya...

Menilik Bahaya Hoaks soal Obat-obatan dan Cara Melawannya...

Data dan Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Akad Nikah Hanya Bisa di Hari dan Jam Kerja, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Akad Nikah Hanya Bisa di Hari dan Jam Kerja, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Gambar Tempat Parkir dengan Taman di Atap Berada di China, Bukan Jepang

[KLARIFIKASI] Gambar Tempat Parkir dengan Taman di Atap Berada di China, Bukan Jepang

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Prabowo Sebut Uang Kuliah Sebelum 1998 Terjangkau Rakyat Kecil

CEK FAKTA: Prabowo Sebut Uang Kuliah Sebelum 1998 Terjangkau Rakyat Kecil

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com