Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah NASA Akan Semprot Partikel Es ke Atmosfer untuk Atasi Perubahan Iklim?

Kompas.com - 20/03/2024, 21:20 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) disebut akan menyemprotkan partikel es ke atmosfer Bumi untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Narasi tersebut dibagikan oleh sejumlah akun Facebook, pada 5 Maret 2024, misalnya ini, ini, dan ini.

Menurut narasi tersebut, NASA akan menyemprotkan 2 ton partikel es di ketinggian atmosfer setiap pekan.

Dengan membekukan air di atmosfer, uap air akan hilang sebelum berubah menjadi emisi gas rumah kaca yang menaikkan suhu Bumi.

Air akan dibekukan oleh partikel es dan jatuh kembali ke Bumi, menghilangkan uap air ekstra dan mengeringkan stratosfer, tempat air berubah menjadi gas dan memerangkap panas.

Konteks keliru, NASA tidak berencana menyemprotkan partikel es ke atmosferScreenshot Konteks keliru, NASA tidak berencana menyemprotkan partikel es ke atmosfer

Lantas, benarkah NASA akan menyemprotkan partikel es ke atmosfer?

Setelah ditelusuri, narasi tersebut bersumber dari studi yang dikerjakan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) Amerika Serikat.

Dilansir Daily Mail, 29 Februari 2024, tim peneliti berteori bahwa menyemprotkan 2 ton partikel es ke atmosfer setiap minggu dapat menghilangkan cukup banyak air untuk mengurangi pemanasan dalam jumlah kecil.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti menggunakan model komputer untuk menyimulasikan kondisi atmosfer. Model dari strategi tersebut menunjukkan penurunan suhu sebesar 10 persen.

Kendati demikian, Joshua Schwarz, fisikawan NOAA yang merupakan penulis utama studi tersebut mengatakan, teknik itu bukan sesuatu yang bisa diterapkan sekarang.

Ia juga mengakui, cara itu tidak serta-merta menghilangkan pemanasan dan tidak boleh menggantikan upaya mengurangi polusi.

"Ini adalah tentang mengeksplorasi apa yang mungkin dilakukan di masa depan dan mengidentifikasi arah penelitian," kata Schwarz.

Sehubungan dengan merebaknya narasi bahwa NASA akan menyemprotkan partikel es ke atmosfer, NOAA pun membantahnya.

Juru Bicara NOAA Theo Stein mengatakan, narasi yang beredar di internet telah keliru merepresentasikan hasil studi NOAA.

Ia menjelaskan, penelitian itu merupakan studi konseptual yang mengeksplorasi bagaimana menyuntikkan inti es ke dalam stratosfer dapat memengaruhi iklim.

"Tidak ada rencana untuk mengimplementasikan ide tersebut," kata Thein, dikutip dari Lead Stories, 8 Maret 2024.

Ia menambahkan, NASA tidak terlibat dalam studi tersebut, baik dalam penyusunan ide maupun proses penelitian.

Sementara itu, Juru Bicara NASA Allard Beutel membantah soal rencana penyemprotan partikel es ke atmosfer.

"Ini adalah kekeliruan menginterpretasikan sebuah studi yang dilakukan oleh lembaga lain. Ini masih berupa penelitian dan NASA tidak berencana untuk menyuntikkan es ke dalam stratosfer," kata Beutel, dikutip dari Check Your Fact, Selasa (19/3/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

Hoaks atau Fakta
Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com