KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur akan membuka titik pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja.
Hal itu disampaikan Gibran dalam debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023).
"Pembangunan IKN yang berkelanjutan ini akan membuka titik pertumbuhan ekonomi baru, akan membuka akses, aktivitas, dan sekaligus membuka lapangan kerja,” kata Gibran.
Dilansir The Conversation, dosen Kebijakan Publik dari Universitas Brawijaya, M Rizki Pratama mengatakan, pemindahan ibu kota negara memang memiliki potensi sebagai titik pertumbuhan baru. Akan tetapi, hal itu juga memiliki potensi titik negatif.
Rizki menjelaskan, hasil studi para peneliti Universitas Padjadjaran, Victoria University (Australia), dan Universitas Indonesia pada 2023 menunjukkan analisis positif.
Berdasarkan studi tersebut, pemindahan ibu kota dapat membantu diversifikasi dari perekonomian padat sumber daya alam ke perekonomian yang berorientasi pada jasa dan rendah karbon.
Hal ini tentunya akan membuka lapangan pekerjaan baru di Kalimantan Timur.
Selain itu, studi dari The University of Alabama, Amerika Serikat (AS) pada 2023 menyebutkan, pemindahan ibu kota menawarkan alternatif yang lebih berkelanjutan dengan potensi pertumbuhan ekonomi dan pelestarian ekologi.
Namun, World Resources Institute (WRI) memberikan tiga catatan terkait pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN.
Pertama, pembangunan infrastruktur harus memperhatikan alam terutama hutan dan lahan gambut.
Kedua, masalah kepadatan penduduk dan kemacetan seperti di Jakarta kemungkinan akan tetap ada.
Ketiga, pengelolaan air yang berkelanjutan di Jakarta harus tetap dilakukan untuk menghindari banjir dan menyediakan air bersih.
Sehingga dapat disimpulkan, meski pemindahan ibu kota secara berkelanjutan berpeluang membuka titik pertumbuhan ekonomi baru, namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan seperti pelestarian hutan dan lahan gambut.
Di sisi lain, kata Rizki, pemindahan ibu kota juga tidak serta merta menjawab tantangan urban atau memberi solusi atas persoalan banjir di Jakarta.
***
Artikel ini merupakan hasil kolaborasi program Panel Ahli Cek Fakta The Conversation Indonesia bersama Kompas.com dan Tempo.co, didukung oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.