Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2023, 17:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Pernah mendengar klaim yang menyebut sinar matahari mampu mencegah kanker kulit?

Manusia memang memerlukan paparan sinar matahari, karena berfungsi merangsang vitamin D. Aktivitas berjemur di pagi hari juga berdampak baik bagi tubuh.

Namun, benarkah sinar matahari mampu mencegah kanker kulit?

Faktor risiko kanker kulit

Banyak bukti ilmiah menunjukkan bahwa paparan berlebihan terhadap radiasi ultraviolet yang dipancarkan matahari merupakan faktor risiko kanker kulit.

Lembaga kesehatan secara umum merekomendasikan masyarakat untuk melindungi diri dari sinar matahari berlebih.

"Matahari adalah penyebab, bukan pengobatan untuk kanker kulit. Ini adalah masalah kebenaran ilmiah yang tak terbantahkan bahwa UV dari matahari menyebabkan mutasi pada gen penyebab kanker di kulit," kata profesor dermatologi dan bedah di Yale School of Medicine, David Leffell dikutip dari Politifact.

Mutasi gen penyebab kanker kulit juga dapat terjadi melalui tanning bed, alat yang mampu membuat kulit menjadi berwarna cokelat.

Rekomendasi CDC dan WHO

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) telah membuat peringatan bahwa sebagian besar kanker kulit disebabkan paparan sinar ultraviolet (UV) tinggi.

Adapun sinar matahari adalah sumber utama radiasi UV.

Masyarakat disarankan untuk berteduh untuk mengurangi paparan sinar matahari yang terlalu kuat, menggunakan tabir surya, payung, topi, kacamata hitam, atau pakaian pelindung.

Senada dengan CDC, Badan Penelitian Kanker Internasional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memperingatkan soal paparan sinar matahari berlebih.

Meskipun sejumlah kecil radiasi UV sangat penting untuk produksi vitamin D, paparan berlebih dapat membahayakan kulit, mata, dan sistem kekebalan tubuh

Kanker kulit yang paling umum ditemukan, seperti karsinoma sel basal dan skuamosa, cenderung ditemukan pada bagian tubuh yang terpapar matahari.

Namun ini tidak berarti kita harus menghindari matahari sepenuhnya. Apabila tubuh tidak mendapat paparan sinar matahari, maka akan membahayakan kesehatan tulang.

Pagi dan sore hari merupakan waktu yang direkomendasikan untuk mendapatkan paparan sinar matahari, dibanding siang yang terik.

Manusia bisa mendapatkan cukup vitamin D dengan berada di bawah paparan sinar matahari selama 15 menit, di wajah atau lengan.

Sementara di musim panas, paparan selama 15 menit cukup dilakukan dua sampai tiga hari sekali dalam seminggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com