Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Pidato Surya Paloh Umumkan Nasdem Resmi Dukung Ganjar

Kompas.com - 08/05/2023, 15:01 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Tersiar video pidato Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengumumkan nama bakal calon presiden (capres) yang akan diusung, yakni Ganjar Pranowo.

Video itu digunakan sebagai klaim bahwa Partai Nasdem resmi mendukung Ganjar serta merapat ke PDI-P.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Video pidato Surya Paloh mengumumkan Partai Nasdem resmi mendukung Ganjar ditemukan di akun Facebook ini, ini, dan ini. Arsipnya dapat dilihat di sini.

Berikut narasi yang diunggah salah satu akun pada 3 Mei 2023:

NasDem akan merapat memastikan Ganjar melenggang kangkung masuk ke istana. Namun jika PDIP pelit, Nasdem pasti merapat ke Gerindra mengusung Prabowo bersama partai gurem lain untuk mengalahkan PDIP. PilGub Sumut 2019 lalu bukti, yang awalnya NasDem langsung mencalonkan pertahana, Tengku Erry, lalu tetiba menelantarkannya dan malah mendukung dan memenangkan Eddy Rahmayadi melawan Djarot PDIP.
Lantas Anies gimana?
Tenggelam.!! Huehuehuehue.. Politik kejam, Bung.!!

Tangkapan layar konten manipulasi di sebuah akun Facebook, 3 Mei 2023, soal video pidato Surya Paloh mengumumkan Partai Nasdem resmi mendukung Ganjar Pranowo.akun Facebook Tangkapan layar konten manipulasi di sebuah akun Facebook, 3 Mei 2023, soal video pidato Surya Paloh mengumumkan Partai Nasdem resmi mendukung Ganjar Pranowo.

Penelusuran Kompas.com

Dalam video berdurasi 46 detik itu, Surya Paloh membacakan rekomendasi nama capres yang akan diusung berdasarkan hasil Rakernas Partai Nasdem.

Berikut ucapan Paloh dalam video yang beredar:

Membuka rekomendasi yang ditujukan kepada saya dengan amanah rakernas ini memutuskan, menetapkan rekomendasi nama calon presiden Republik Indonesia yang akan diusung Partai Nasdem pada Pemilu 2024 yang akan datang, Ganjar Pranowo.

Dengan bantuan mesin pencari gambar yang dikembangkan Yandex, diketahui bahwa video itu terdapat di kanal YouTube Kompas TV, 18 Juni 2022.

Tangkapan layar pencarian gambar di Yandex, soal pidato Ketum Partai Nasdem Surya Paloh yang mengumumkan rekomendasi tiga nama bakal calon presiden yang akan diusung partainya.Yandex Images Tangkapan layar pencarian gambar di Yandex, soal pidato Ketum Partai Nasdem Surya Paloh yang mengumumkan rekomendasi tiga nama bakal calon presiden yang akan diusung partainya.
Potongan video yang beredar diambil dari menit ke-32 pidato Paloh. Berikut bunyinya:

Dengan amanah rakernas ini memutuskan, menetapkan rekomendasi nama-nama bakal calon presiden Republik Indonesia yang akan diusung Partai Nasdem pada Pemilu 2024 yang akan datang dari tiga nama.

Dilanjutkan pada menit ke-33 detik ke-14, berikut lanjutan pidato Paloh:

Maka saya akan bacakan, penetapan rekomendasi nama-nama bakal calon presiden Republik Indonesia pada Pemilu 2024. Pertama, Anies Rasyid Baswedan. Kedua, Muhammad Andika Perkasa. Ketiga, Ganjar Pranowo.

Momen tersebut menampilkan Surya Paloh mengumumkan tiga nama usulan capres yang akan diusung Partai nasdem.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Kecelakaan Pesawat Garuda DC-10 di Jepang pada 1996

Kilas Balik Kecelakaan Pesawat Garuda DC-10 di Jepang pada 1996

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Patung Lilin Paus Yohanes Paulus II, Bukan Jenazah yang Masih Utuh

[KLARIFIKASI] Patung Lilin Paus Yohanes Paulus II, Bukan Jenazah yang Masih Utuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Shah Rukh Khan Meninggal Dunia

[HOAKS] Shah Rukh Khan Meninggal Dunia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire soal Elon Musk Luncurkan Ponsel Pesaing iPhone

[KLARIFIKASI] Konten Satire soal Elon Musk Luncurkan Ponsel Pesaing iPhone

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten soal Khasiat Daun Calincing Gunakan Gambar Keliru

[KLARIFIKASI] Konten soal Khasiat Daun Calincing Gunakan Gambar Keliru

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Penjemputan Jenazah Lukas Enembe, Bukan Demo di Cirebon

[KLARIFIKASI] Video Penjemputan Jenazah Lukas Enembe, Bukan Demo di Cirebon

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Unjuk Rasa Buruh Dinarasikan Menuntut Usut Kasus Vina

[KLARIFIKASI] Video Unjuk Rasa Buruh Dinarasikan Menuntut Usut Kasus Vina

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Drone yang Berfungsi sebagai Toilet Ini Hasil Manipulasi AI

INFOGRAFIK: Foto Drone yang Berfungsi sebagai Toilet Ini Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Narasi Keliru soal Kucing Selamat dari Serangan Israel

[VIDEO] Narasi Keliru soal Kucing Selamat dari Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cangkir Semangka Starbucks Tidak Terkait Israel Vs Palestina

INFOGRAFIK: Cangkir Semangka Starbucks Tidak Terkait Israel Vs Palestina

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Air Rebusan Daun Jeruk Purut Sembuhkan Sakit Gigi

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Air Rebusan Daun Jeruk Purut Sembuhkan Sakit Gigi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Bangkai Pesawat Malaysia Airlines MH370 di Dasar Laut

[HOAKS] Foto Bangkai Pesawat Malaysia Airlines MH370 di Dasar Laut

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Emtek Group Bantah Siapkan Penampilan Anang Usai Laga Indonesia Vs Filipina

[KLARIFIKASI] Emtek Group Bantah Siapkan Penampilan Anang Usai Laga Indonesia Vs Filipina

Hoaks atau Fakta
Pentingnya Konteks dalam Mengidentifikasi Konten AI

Pentingnya Konteks dalam Mengidentifikasi Konten AI

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Kecelakaan di Yunani pada 2014, bukan Tabrakan Beruntun di Puncak

[KLARIFIKASI] Foto Kecelakaan di Yunani pada 2014, bukan Tabrakan Beruntun di Puncak

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com